Connect with us

International

‘Senjata’ AS untuk Tekan Mesir Dukung Pengusiran Warga Gaza

Published

on

Gaza (usmnews) – Amerika Serikat (AS) menggunakan krisis air Mesir sebagai “senjata” untuk menekan Kairo agar mendukung pemindahan paksa warga Gaza. Dalam kunjungannya ke Kairo, pejabat senior Trump bertemu Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, dan Kepala Intelijen, Hassan Rashad. Mereka membahas rencana pemindahan warga Gaza dan sengketa atas Bendungan Grand Renaissance Ethiopia. Utusan AS menekankan bahwa dukungan Mesir dapat mempengaruhi keterlibatan AS dalam menyelesaikan krisis bendungan.

Mesir dengan tegas menolak usulan Trump untuk memindahkan 2,3 juta warga Gaza ke negara tetangga. Pejabat Mesir mengkhawatirkan dampak besar dari rencana tersebut dan kesulitan pelaksanaannya. Utusan AS kemudian bertemu tokoh masyarakat dan pemimpin partai politik untuk menilai respons publik Mesir terhadap rencana itu. Mereka ingin mengetahui apakah protes yang terjadi lebih terkait kebijakan AS atau hanya penolakan terhadap pemindahan paksa.

Sumber diplomatik Mesir menyatakan bahwa Kairo kesulitan menentang rencana Trump tanpa dukungan dari komunitas Arab. Meskipun demikian, Trump tetap berniat melanjutkan rencananya meski ada penolakan dari Mesir. Pejabat Mesir menegaskan kesiapan mereka mencari solusi alternatif yang dapat menjaga keamanan Israel tanpa memaksa pemindahan warga Palestina. Mereka juga mengajak negara-negara tetangga berperan aktif dalam merumuskan jalan keluar yang lebih damai dan mengurangi ketegangan di kawasan tersebut.

Dalam pertemuan lain, Presiden Sisi berbicara dengan Trump mengenai gencatan senjata di Gaza dan mendesak pengiriman bantuan kemanusiaan segera. Mereka membahas langkah-langkah konkret untuk meningkatkan stabilitas kawasan dan mencegah eskalasi lebih lanjut. Sisi menekankan perlunya kerjasama internasional dalam mengatasi krisis ini agar wilayah tersebut tidak terjerumus ke dalam konflik lebih besar. Sisi juga menegaskan pentingnya dialog antar pihak terkait untuk menciptakan perdamaian yang langgeng dan menghindari perpecahan lebih jauh.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *