International
Serangan Israel Hancurkan Gedung di Kamp Pengungsi Jenin

Tepi Barat (usmnews) – Israel melancarkan serangan besar-besaran dengan meledakkan sejumlah gedung di kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, pada Minggu (2/2). Menurut laporan dari otoritas Palestina, sekitar 20 gedung hancur dalam serangkaian ledakan yang terjadi. Rekaman video yang beredar menunjukkan deretan ledakan besar di kamp yang padat penduduk tersebut, menambah ketegangan di wilayah yang sudah lama menjadi titik konflik.
Dalam operasi militer ini, militer Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan militan Palestina yang bersembunyi di area tersebut. Mereka menyatakan bahwa pasukan mereka menemukan laboratorium peledak, senjata, dan pos pengamatan militan di kawasan tersebut. Sebagai hasilnya, mereka “membongkar” setidaknya 23 bangunan di wilayah utara Tepi Barat. Militer Israel mempublikasikan foto-foto yang menunjukkan mereka menemukan senjata api, amunisi, dan bahan peledak selama operasi tersebut.
Meskipun demikian, serangan ini menuai kecaman dari pihak Palestina. Kementerian Luar Negeri Palestina menyebutkan bahwa penghancuran puluhan bangunan tersebut adalah tindakan “brutal” yang menunjukkan pelanggaran hak asasi manusia. Mereka mengecam keras serangan tersebut, yang menyebabkan kerusakan signifikan di kamp pengungsi Jenin.
Dalam pernyataan terpisah, Direktur Rumah Sakit Pemerintah Jenin, Wisam Baker, mengungkapkan bahwa beberapa bagian rumah sakit terkena dampak ledakan, meskipun tidak ada korban jiwa. Namun, serangan ini semakin memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut, yang sudah penuh dengan ketegangan.
Orang-orang Palestina yang diusir pada 1948 menghuni kamp pengungsi Jenin, yang telah lama menjadi pusat perlawanan terhadap Israel. Karena itu, kamp ini sering menjadi target operasi militer Tel Aviv. Sejak 21 Januari, pasukan Israel menyerang dan menewaskan sedikitnya 25 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak.
Namun, militer Israel mengklaim bahwa mereka telah membunuh 35 militan dan menahan lebih dari 100 individu yang diduga terkait dengan kelompok bersenjata. Serangan terbaru ini, meskipun mendapat banyak kecaman, menunjukkan intensifikasi dari operasi militer Israel yang sudah berlangsung hampir dua minggu.