International
Saudi: Serangan Israel ke Gaza Adalah Genosida

Riyadh (usmnews)- Arab Saudi mengeluarkan kutukan keras terhadap serangan Israel yang menargetkan Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, Gaza. Dalam pernyataan resmi, Kementerian Luar Negeri Saudi menyebut serangan ini sebagai “kejahatan genosida” dan menuntut gencatan senjata segera.
Riyadh mengecam keras eskalasi militer Israel yang terus menyerang warga sipil tak bersalah. “Kerajaan Saudi menolak tegas semua pelanggaran hukum internasional oleh Israel,” tegas pernyataan resmi yang dikutip Al Arabiya.
Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan, serangan pada 13 Mei 2025 menewaskan setidaknya 28 orang, termasuk pasien dan pengungsi yang berlindung di sekitar rumah sakit. Israel mengklaim menargetkan markas komando Hamas, tetapi bukti di lapangan menunjukkan korban kebanyakan warga sipil.
Sehari setelah serangan ke RS Eropa, Israel kembali mengebom buldoser yang mendekati lokasi kejadian. Petugas medis Gaza melaporkan, serangan ini memperparah situasi dan melukai lebih banyak orang.
AFP melaporkan, dalam 24 jam terakhir, serangan Israel di Deir al-Balah dan wilayah Gaza lainnya menewaskan 120 orang lebih. Rekaman AFPTV memperlihatkan bangunan hancur lebur dan warga mengais puing mencari korban selamat.
Maher Ghanem, salah satu korban selamat, mengungkapkan keputusasaan warga Gaza. “Kami lelah dengan perang ini. Dunia harus segera menghentikannya,” serunya sambil menunjukkan luka di lengannya.
PBB dan organisasi kemanusiaan terus mendesak gencatan senjata, tetapi Israel tetap melanjutkan operasi militernya. Hamas membalas dengan serangan roket sporadis, memperpanjang konflik yang sudah berlangsung sejak Oktober 2023.
Arab Saudi menegaskan, Israel harus mempertanggungjawabkan semua pelanggaran hukum humaniter. Riyadh juga mendesak Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan tegas.
“Ini bukan perang, tapi pembersihan etnis,” tegas seorang diplomat Saudi di PBB. AS dan sekutu Barat masih enggan menjatuhkan sanksi, tetapi tekanan internasional terus meningkat.
Analis politik memprediksi, kondisi Gaza akan semakin buruk jika serangan tidak dihentikan. “Dunia tidak boleh diam melihat genosida ini,” tandas Direktur Amnesty International untuk Timur Tengah.