International
Rudal Balistik Baru Iran yang Bisa Hantam Israel

Teheran (usmnews) – Iran memamerkan rudal balistik baru pada hari Minggu yang diberi nama Etemad, yang mampu menempuh jarak 1.700 kilometer (1.056 mil). Presiden Masoud Pezeshkian memperkenalkan rudal tersebut dalam upacara di Teheran. Dengan jarak terpendek antara Iran dan Israel sekitar 1.000 kilometer, rudal ini dapat menghantam wilayah Israel, termasuk Tel Aviv yang berjarak 1.600 kilometer dari Teheran.
Televisi pemerintah menayangkan gambar rudal itu dan mengklaim Kementerian Pertahanan mengembangkan senjata balistik terbaru ini. Negara-negara Barat semakin khawatir dengan kemajuan Teheran dalam program balistik, karena mereka menganggap program ini mengancam stabilitas kawasan. Iran menghujani Israel dengan rudal dua kali selama perang Gaza tahun lalu, namun Israel mengklaim bahwa sistem pertahanan udara mereka mencegat sebagian besar misil tersebut.
Pezeshkian menjelaskan bahwa pengembangan teknologi pertahanan dan antariksa bertujuan memastikan negara lain tidak berani menyerang Teheran. Dia menekankan pentingnya memperkuat kemampuan militer untuk menjaga kedaulatan negara. Upacara ini berlangsung pada hari kedirgantaraan nasional Iran dan beberapa hari sebelum peringatan 46 tahun berdirinya Republik Islam. Iran terus mengembangkan sistem pertahanan untuk meningkatkan keamanan nasional dan melindungi rakyatnya dari ancaman eksternal.
Negara ini juga menunjukkan kesediaannya untuk melanjutkan perundingan terkait program nuklirnya. Negara itu berharap dapat mencapai kesepakatan yang mengurangi ketegangan. Program nuklir ini telah menimbulkan ketegangan dengan negara-negara Barat. Meskipun menyatakan program nuklirnya bersifat damai, Iran terus memperkaya uranium hingga tingkat yang menimbulkan kekhawatiran internasional. Pemerintah berkomitmen untuk menjelaskan tujuannya yang damai dan menghindari konfrontasi.
Selama beberapa tahun terakhir, Iran mengembangkan kemampuan militernya secara mandiri setelah Amerika Serikat menjatuhkan embargo senjata. Negara ini kini memiliki persenjataan besar, termasuk rudal, sistem pertahanan udara, dan pesawat nirawak, yang memperkuat posisinya di kawasan.