Business
DPR RI Dorong Alihkan Impor BBM ke Produsen Langsung

Jakarta (usmnews)- Anggota Komisi VII DPR RI, H. Cek Endra, mendukung penuh rencana pemerintah mengalihkan impor BBM (Bahan Bakar Minyak) dari Singapura ke negara produsen langsung seperti Arab Saudi, Amerika Serikat, dan negara Timur Tengah. Kebijakan ini akan menekan biaya impor, memperbaiki neraca perdagangan, dan meningkatkan ketahanan energi nasional.
Cek Endra menyatakan, selama ini Indonesia terlalu bergantung pada Singapura yang hanya berperan sebagai negara re-ekspor BBM. Kondisi ini membuat harga BBM kurang kompetitif dan biaya logistik membengkak.
“Kita harus hentikan ketergantungan pada Singapura. Lebih baik beli langsung dari produsen minyak utama seperti Arab Saudi atau AS. Harganya lebih murah, dan logistik lebih efisien,” tegas Cek Endra di Kompleks Parlemen, Senayan.
Ia menjelaskan, pengiriman BBM langsung dari Timur Tengah menggunakan kapal tanker besar akan tekan ongkos distribusi. “Kapal besar bawa volume lebih banyak, biaya per liter lebih rendah,” ujarnya.
Selain mengalihkan impor, Cek Endra mendorong pemerintah percepat modernisasi kilang minyak nasional. Menurutnya, mengimpor minyak mentah dan mengolahnya di dalam negeri lebih menguntungkan daripada impor BBM jadi.
“Kalau kita olah sendiri, ada nilai tambah ekonomi, tercipta lapangan kerja, dan terjadi transfer teknologi,” ujar mantan Bupati Sarolangun ini.
Ia menekankan, kebijakan ini juga akan perbaiki neraca perdagangan dan stabilkan subsidi energi. “Dengan harga impor lebih murah, penghematan devisa bisa dialihkan ke sektor lain,” jelasnya.
Cek Endra menegaskan pentingnya diversifikasi sumber pasokan BBM untuk antisipasi risiko geopolitik. “Jangan bergantung pada satu negara. Kita perlu beberapa sumber cadangan agar pasokan tetap lancar,” katanya.
Ia mendukung langkah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang berencana hentikan impor BBM dari Singapura dalam 6 bulan ke depan. Pertamina saat ini sedang bangun dermaga besar untuk menampung kapal tanker jumbo dari Timur Tengah.
“Dermaga harus disesuaikan untuk kapal besar. Ini langkah tepat untuk efisiensi logistik,” ujarnya.
Sebagai anggota Komisi VII DPR RI, Cek Endra siap awal kebijakan ini melalui fungsi pengawasan. Ia berharap implementasi berjalan bertahap dan terukur dengan perencanaan matang.
“Kami apresiasi langkah Kementerian ESDM. Ini kebijakan strategis untuk kedaulatan energi,” pungkasnya.