Connect with us

International

Israel Hancurkan RS Indonesia di Gaza, 55 Orang Terjebak

Published

on

Jakarta (usmnews)- Pasukan Israel melancarkan serangan brutal terhadap RS Indonesia di Jalur Gaza. Mereka menggunakan buldoser untuk menghancurkan gerbang utama dan tembok fasilitas kesehatan tersebut. Menurut laporan Al Jazeera, sebanyak 55 orang masih terjebak di dalam gedung, termasuk 4 dokter dan 8 perawat yang sedang bertugas.

RS Indonesia menjadi sasaran terbaru dalam serangan Israel di Gaza utara. Fasilitas ini merupakan salah satu dari sedikit rumah sakit yang masih beroperasi di wilayah tersebut. Suara tembakan dan deru mesin buldoser terus terdengar di sekitar lokasi, menghambat upaya penyelamatan korban.

Serangan ini terjadi setelah Benjamin Netanyahu menuduh Hamas menolak proposal gencatan senjata. Pemimpin Israel itu menggunakan alasan tersebut untuk melanjutkan agresi militer, meskipun gencatan senjata sebenarnya telah berakhir sejak 1 Maret tanpa adanya pembaruan kesepakatan.

Israel tidak hanya menyerang rumah sakit. Mereka juga memutus pasokan listrik ke pabrik penyulingan air dan menghalangi bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Tindakan ini memperburuk krisis air bersih dan kelaparan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di wilayah tersebut.

Situasi di Gaza semakin memprihatinkan. Penghancuran RS Indonesia menambah daftar panjang pelanggaran hukum humaniter internasional oleh Israel. Organisasi kesehatan dunia mencatat, ini merupakan serangan ke-15 terhadap fasilitas medis di Gaza dalam sebulan terakhir.

Dunia internasional mengecam keras serangan ini dan menuntut aksi tegas untuk menghentikan kekerasan. Namun, Israel terus mengabaikan seruan perdamaian dan memilih melanjutkan pendudukan dengan kekerasan. Nasib 55 warga sipil yang terjebak di reruntuhan RS Indonesia masih belum jelas, sementara upaya penyelamatan semakin sulit dilakukan di tengah gencatan serangan.

RS Indonesia merupakan bantuan kemanusiaan Pemerintah RI untuk Palestina. Serangan ini terjadi pada saat rumah sakit sedang beroperasi, sehingga jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah. Krisis kemanusiaan di Gaza semakin dalam, dengan akses kesehatan dan bantuan dasar yang semakin terbatas.

Masyarakat internasional terus mendesak Israel untuk menghentikan serangan terhadap fasilitas sipil dan membuka akses bantuan kemanusiaan. Namun, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda bahwa agresi militer Israel akan segera berakhir.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *