International
90 Hari Tarif: AS-China Sepakat Pangkas Bea Masuk

Jakarta usmnews- AS dan China sepakat memangkas tarif impor selama 90 hari usai dialog intensif di Jenewa. Kedua negara mengumumkan kesepakatan ini melalui pernyataan bersama pada Senin (12/5). Kesepakatan ini menandai momen langka dalam konflik dagang berkepanjangan mereka.
AS berkomitmen menurunkan tarif produk China dari 145% menjadi 30% selama 90 hari. China juga menyetujui memotong tarif produk AS dari 125% menjadi 10% paling lambat 14 Mei. Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer menyampaikan keputusan ini dalam konferensi pers.
Kedua negara menekankan pentingnya membangun hubungan dagang berkelanjutan dan saling menguntungkan. Mereka sepakat membentuk mekanisme dialog baru untuk mempertahankan momentum negosiasi. Wakil Perdana Menteri China He Lifeng akan memimpin dialog bersama Scott Bessent dan Jamieson Greer.
Pertemuan lanjutan akan mereka gelar secara bergilir di China, AS, atau negara ketiga yang kedua belah pihak sepakati bersama. Kedua negara juga akan menjalankan diskusi teknis secara intensif apabila situasi membutuhkan pembahasan lebih mendalam.
Para negosiator dari kedua pihak berkomitmen untuk menyelenggarakan pertemuan-pertemuan lanjutan ini secara rutin guna memantau perkembangan implementasi kesepakatan. Mereka pun siap mengadakan pertemuan darurat jika muncul isu-isu mendesak yang perlu segera mereka tangani bersama. Kesepakatan ini memberi harapan baru bagi stabilitas ekonomi global.
Pasar global menyambut positif keputusan ini setelah tahun-tahun ketegangan dagang mengganggu rantai pasok. Kedua negara memulai negosiasi di Jenewa pada Sabtu (10/5) setelah pemerintah AS secara sepihak menaikkan tarif impor produk China menjadi 145%. Langkah provokatif ini langsung memicu respons cepat dari Beijing yang kemudian menggebrak dengan menaikkan tarif balasan menjadi 125% untuk barang-barang AS.
China langsung membalas dengan menaikkan tarif produk AS menjadi 125%.
Kesepakatan sementara ini menjadi langkah signifikan meredakan ketegangan. Pelaku pasar berharap kedua negara melanjutkan kerja sama untuk memulihkan kepercayaan ekonomi dunia.