International
Kehadiran Pasukan AS di Korea Selatan Dikhawatirkan Meningkatkan Risiko Perang Dunia III, Berikut 4 Alasannya
Baca juga berita yang lain : International
SEOUL (usmnews)– Seiring ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan yang semakin memuncak, keberadaan pasukan Amerika Serikat di Korea Selatan disebut-sebut hanya memperburuk situasi. AS dinilai sebagai provokator yang bisa memicu konfrontasi di Semenanjung Korea. Berikut adalah empat alasan mengapa kehadiran militer AS di Korea Selatan dapat memperbesar risiko terjadinya konflik besar.
1. Persiapan Perang Nuklir oleh AS dan Korea Selatan
AS dan Korea Selatan secara aktif memperdalam perencanaan strategis mereka, terutama dalam hal perencanaan nuklir. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam konferensi persnya bersama Menteri Pertahanan Korea Selatan di Washington baru-baru ini mengumumkan bahwa kedua negara “memperdalam upaya perencanaan nuklir” dan “meningkatkan pengerahan aset strategis AS secara berkala di Semenanjung Korea.” Sejak 1945, AS telah mengubah Korea Selatan menjadi pangkalan militer regionalnya, dan saat ini sekitar 25.400 tentara AS ditempatkan di sana secara permanen, menjadikannya pangkalan terbesar ketiga AS di luar negeri setelah Jepang dan Jerman.
2. Pangkalan Militer AS yang Tersebar Luas di Korea Selatan
Menurut laporan Sputnik, pasukan AS menempati sekitar dua puluh pangkalan dan hampir 140 pos komando di sepanjang Koridor Kaesong-Munsan yang bergunung-gunung. Salah satu pangkalan utama adalah Camp Humphreys, pangkalan AS terbesar di luar negeri yang terletak sekitar 65 km selatan Seoul. Selain itu, Angkatan Laut AS mengoperasikan pangkalan di kota-kota strategis seperti Busan, Chinhae, dan Pyeongtaek. Pangkalan Busan, misalnya, mampu menampung hingga 30 kapal besar, termasuk kapal induk super kelas Nimitz dan kapal selam nuklir. Kehadiran angkatan laut AS di wilayah ini menimbulkan kekhawatiran bagi Korea Utara, yang meresponsnya dengan latihan militer besar dan uji coba rudal.
3. Tindakan Provokatif AS terhadap Korea Utara
Angkatan Udara AS menjalankan misi militer dari pangkalan-pangkalan utama di Osan dan Kunsan di barat daya Korea Selatan. Selama Perang Korea (1950–1953), AS melakukan serangan udara besar-besaran, menjatuhkan 635.000 ton bahan peledak di Korea. Pentagon juga memiliki komando khusus, Pasukan Amerika Serikat Korea (USFK), yang berkantor pusat di Camp Humphreys untuk mengoordinasikan operasi militer ini. Provokasi semacam ini dianggap berpotensi meningkatkan ketegangan di kawasan, memperbesar risiko konfrontasi dengan Korea Utara.
4. Kehadiran Senjata Nuklir AS di Korea Selatan
Selama Perang Dingin, AS pernah menempatkan hingga 950 hulu ledak nuklir di Korea Selatan. Jumlah ini cukup untuk menghancurkan Korea Utara dan bahkan mengancam Uni Soviet serta Tiongkok. Berbeda dengan AS, Uni Soviet dan Tiongkok tidak menempatkan senjata nuklir di Semenanjung Korea selama masa tersebut. Laporan Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS menyebutkan bahwa antara 2016 dan 2019 saja, AS telah menghabiskan USD 13,4 miliar di Korea Selatan untuk berbagai kebutuhan militer, termasuk pembangunan pangkalan dan gaji personel militer. Di sisi lain, Korea Selatan mengeluarkan sekitar USD 5,8 miliar untuk mendukung kehadiran AS selama periode yang sama.
Dengan alasan-alasan ini, banyak pihak khawatir bahwa kehadiran militer AS di Korea Selatan justru memicu ketegangan yang dapat meningkatkan risiko konflik besar di Semenanjung Korea.
Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Kehadiran Pasukan AS di Korea Selatan Dikhawatirkan Meningkatkan Risiko Perang Dunia III, Berikut 4 Alasannya dapat Anda temukan pada International dan di tulis oleh Ataa