Connect with us

Business

INA Tingkatkan Dana Kelolaan Hingga Rp160 Triliun, Dorong Investasi Berkelanjutan di Indonesia

Published

on

INA Tingkatkan Dana Kelolaan Hingga Rp160 Triliun, Dorong Investasi Berkelanjutan di Indonesia

Baca juga berita yang lain : Business

(usmnews) JAKARTA — Lembaga Pengelola Investasi Indonesia, atau Indonesia Investment Authority (INA), mencatatkan dana kelolaan yang mencapai Rp160 triliun. Angka ini menunjukkan komitmen INA dalam mendukung berbagai agenda pembangunan melalui investasi yang berkelanjutan. Pernyataan ini disampaikan oleh Chief Executive Officer (CEO) INA, Ridha Wirakusumah, dalam kunjungannya ke kantor redaksi pada Selasa (13/8/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Ridha didampingi oleh Chief Risk Officer INA, Thomas Sugiarto Oentoro, Chief Investment Officer INA, Stefanus Ade Hadiwidjaja, dan Chief Legal Counsel INA, Arisia Pusponegoro. Ridha menjelaskan bahwa INA mendapatkan suntikan modal sebesar Rp75 triliun, dengan rincian Rp30 triliun dalam bentuk dana tunai dan Rp45 triliun dalam bentuk saham. Melalui kinerja yang optimal, INA berhasil meningkatkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) tanpa tambahan injeksi modal.

“Saat ini, AUM kami lebih dari US$10 miliar, murni dari performa kami,” ujar Ridha di Wisma Bisnis Indonesia.

Dengan mengacu pada kurs JISDOR Bank Indonesia sebesar Rp15.963 per dolar AS, dana kelolaan INA diperkirakan mencapai Rp160 triliun. Dalam situs resmi INA, tercatat bahwa dana kelolaan telah mencapai Rp163,4 triliun, naik dari Rp100 triliun pada 2022 dan Rp147,7 triliun pada akhir 2023.

Ridha juga mengungkapkan bahwa INA telah mendapatkan peringkat kredit yang baik dari Fitch, dengan BBB untuk kredit internasional dan AAA(idn) untuk kredit nasional. “Peringkat kami sama dengan Republik Indonesia. Dengan financial statement yang kuat, utang yang minim, dan kinerja yang baik, kami berhasil meraih peringkat yang baik dari Fitch,” jelas Ridha.

Selain itu, Ridha menekankan bahwa pengelolaan dana oleh INA berfokus pada mendukung ekonomi Indonesia agar lebih berkelanjutan. INA selalu memilih investasi yang tidak hanya memberikan keuntungan, tetapi juga berdampak positif pada pembangunan.

“Membangun tidak selalu membutuhkan pengembalian langsung, namun pengembalian investasi belum tentu berdampak pada pembangunan. Di INA, keduanya menjadi prioritas,” tambahnya.

INA didirikan pada awal 2021 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2020 tentang Lembaga Pengelola Investasi. Setahun kemudian, INA menjadi anggota penuh dari International Forum of Sovereign Wealth Fund (IFSWF), mengokohkan komitmennya dalam tata kelola dan penerapan standar tinggi dalam pengelolaan investasi. INA diyakini akan menjadi ujung tombak dalam menarik investasi ke Indonesia, dengan menghubungkan investor potensial dengan proyek-proyek strategis serta mengelola investasi pemerintah pusat. Hal ini sejalan dengan visi INA untuk mewujudkan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan menciptakan kemakmuran bagi generasi mendatang.

Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai INA Tingkatkan Dana Kelolaan Hingga Rp160 Triliun, Dorong Investasi Berkelanjutan di Indonesia dapat Anda temukan pada Business dan di tulis oleh Mikhael

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *