Connect with us

Education

Guru Wajib Belajar Sehari Seminggu, Tingkatkan Kompetensi!

Published

on

Jakarta usmnews- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi menerapkan aturan baru. Semua guru di Indonesia kini wajib belajar sehari dalam seminggu. Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor 5684/MDM.B1/HK.04.00/2025. Tujuannya memperkuat budaya belajar di kalangan pendidik.

Direktur Jenderal GTK Kemendikdasmen, Nunuk Suryani, menegaskan kebijakan ini mendorong ekosistem belajar sepanjang hayat. Guru tidak hanya mengajar, tetapi juga terus mengembangkan diri. “Hari Belajar Guru memberi ruang refleksi dan pengembangan kompetensi,” ujarnya.

Aturan ini berlaku untuk guru PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB, dan pendidikan kesetaraan. Baik di sekolah negeri maupun swasta. Pemerintah merujuk pada UU No. 14 Tahun 2025 tentang Guru dan Dosen. Setiap guru wajib memenuhi kualifikasi akademik dan melakukan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

Jadwal belajar disesuaikan per mata pelajaran. Misalnya, guru Matematika bisa belajar di hari berbeda dengan guru IPA atau PJOK. Kegiatan ini tidak boleh mengganggu jam mengajar.

Guru tidak belajar sendirian. Mereka bergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Bisa dilakukan di tingkat sekolah, gugus, kabupaten, atau kota. Kepala sekolah juga ikut melalui forum seperti KKKS atau MKKS.

Sekolah boleh menggunakan dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) untuk membiayai kegiatan ini. Bisa dari BOS Reguler, BOS Kinerja, atau sumber lain yang sah.

Nunuk berharap kebijakan ini tidak menjadi beban. Justru, guru harus menantikannya. “Jika guru semangat belajar, murid juga lebih bersemangat,” katanya. Pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna.

Ia juga meminta dukungan penuh dari kepala daerah dan dinas pendidikan. Dengan begitu, kebijakan ini bisa berjalan berkelanjutan. Hasilnya, kompetensi guru meningkat, kualitas pembelajaran naik, dan karakter siswa semakin kuat.

Kebijakan ini diharapkan mendongkrak mutu pendidikan nasional. Guru yang terus belajar akan membawa perubahan besar. Mereka bisa menguasai metode pengajaran terbaru, teknologi pendidikan, dan pendekatan kreatif.

Siswa pun merasakan manfaatnya. Proses belajar mengajar jadi lebih interaktif dan menyenangkan. Guru yang kompeten mampu menciptakan lingkungan belajar inspiratif.

Ini sejalan dengan program Merdeka Belajar. Pemerintah ingin guru terus berkembang, tidak stagnan. Dengan belajar rutin, guru bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Meski bagus, kebijakan ini mungkin menghadapi kendala. Seperti kesibukan guru, keterbatasan fasilitas, atau kurangnya motivasi. Solusinya, sekolah harus menyediakan waktu dan sarana memadai. Dinas pendidikan juga perlu memantau pelaksanaannya.

Guru adalah ujung tombak pendidikan. Jika mereka terus belajar, generasi penerus bangsa akan lebih berkualitas. Mari dukung Hari Belajar Guru agar sukses di seluruh Indonesia!

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *