Connect with us

Lifestyle

Cara Menjadi Teman Curhat yang Baik

Published

on

Cara Menjadi Teman Curhat yang Baik

(usmnews) – Menjadi teman curhat yang baik seringkali dianggap hanya sebatas mendengarkan. Padahal, mendengarkan saja tidak selalu cukup. Banyak hal lain yang perlu diperhatikan agar bisa menjadi pendengar yang baik bagi teman yang sedang menghadapi masalah. Psikolog di Aplikasi KALM, Jessica, memberikan beberapa tips penting agar kita bisa lebih bijak dalam mendengarkan curhat teman. Menurutnya, sebelum mendengarkan curhatan, penting untuk mengenali kondisi diri sendiri terlebih dahulu. “Jika sedang merasa tidak fit atau lelah, lebih baik jujur kepada teman. Komunikasi yang baik adalah ketika kedua belah pihak bisa saling terbuka,” jelasnya dalam acara Maybelline Brave Together di Universitas Prasetiya Mulya, BSD, Kamis (17/10/2024). Berikut adalah beberapa langkah untuk menjadi teman curhat yang baik.

1. Berikan Perhatian Penuh
Saat mendengarkan curhat, penting untuk memberikan perhatian penuh kepada teman. Fokus seharusnya pada permasalahan yang sedang dihadapi teman, bukan pada diri kita. Jangan membandingkan masalah mereka dengan pengalaman pribadi kita kecuali diminta, karena ini bisa membuat teman merasa kurang didengar atau dipahami.

2. Pilih Waktu dan Tempat yang Tepat
Jessica mengingatkan bahwa suasana saat teman bercerita sangat berpengaruh. Jangan sampai teman bercerita di tempat yang ramai, seperti kafe yang penuh pengunjung, karena ini bisa mengganggu privasi. Selain itu, pastikan waktunya tepat, misalnya tidak ketika sedang sibuk atau di waktu yang tidak memungkinkan untuk mendiskusikan hal-hal serius.

3. Ajukan Pertanyaan dengan Bijak
Teman yang curhat mungkin hanya ingin berbagi perasaan, bukan mencari solusi. Karena itu, perhatikan waktu yang tepat untuk bertanya atau memberi saran. Ajukan pertanyaan yang relevan dan hindari pertanyaan yang bisa membuat teman merasa terpojok. Mendengarkan dengan empati lebih penting daripada buru-buru memberikan solusi.

4. Validasi Perasaan Teman
Memvalidasi perasaan teman adalah cara untuk menunjukkan bahwa kita memahami dan mendukung mereka. Namun, kita juga perlu berhati-hati dalam memvalidasi tindakan mereka. Jika tindakan mereka kurang rasional, sebaiknya jangan terlalu cepat memvalidasinya. Validasi perasaan bukan berarti menyetujui semua tindakan mereka, tetapi lebih pada mengakui bahwa perasaan tersebut adalah respons yang wajar atas situasi yang mereka alami.

5. Rekomendasikan Bantuan Profesional
Ada kalanya teman membutuhkan lebih dari sekadar dukungan dari teman. Jika teman menunjukkan tanda-tanda ingin menyakiti diri atau masalah mereka tidak kunjung membaik meskipun sudah dibantu, ini saatnya menganjurkan mereka untuk mencari bantuan profesional. Sebagai teman, kita tidak harus memaksakan diri menjadi penyelesaian dari semua masalah yang mereka hadapi.

Menjadi teman curhat yang baik bukanlah perkara mudah, tetapi dengan sikap yang bijak dan perhatian penuh, kita bisa membantu teman menghadapi masa sulit mereka dengan lebih baik.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *