Lifestyle
Virus Chikungunya: Gejala, Penularan, dan Cara Mencegahnya

Jakarta (usmnews) – Virus Chikungunya kini menjadi ancaman kesehatan, terutama saat musim hujan. Penyakit ini menyebabkan gejala demam, nyeri sendi, dan kelemahan tubuh yang parah. Virus Chikungunya masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, khususnya Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Cara Penularan Chikungunya
Berbeda dengan Covid-19, Chikungunya tidak menular antar-manusia. Penularannya hanya terjadi melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Jika seekor nyamuk menggigit orang yang sudah terinfeksi, nyamuk tersebut dapat menyebarkan virus saat menggigit orang sehat lainnya. Gigitan nyamuk yang membawa virus bisa terjadi kapan saja, baik siang maupun malam hari.
Gejala :
Biasanya muncul 3–7 hari setelah gigitan nyamuk. Gejala utama adalah demam tinggi dan nyeri sendi. Beberapa gejala lain termasuk:
- Sakit kepala
- Bengkak pada persendian
- Mual
- Ruam pada kulit
- Kelelahan ekstrem
Gejala ini sering kali menyerupai penyakit lain seperti demam berdarah, sehingga memerlukan perhatian khusus untuk diagnosis.
Cara Mencegah Chikungunya
Untuk mencegah Chikungunya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Hindari penumpukan barang yang dapat menjadi tempat persembunyian nyamuk.
Kenakan pakaian tertutup seperti baju lengan panjang dan celana panjang.
Gunakan kelambu saat tidur atau tutup jendela untuk mencegah nyamuk masuk.
Oleskan atau semprotkan obat nyamuk pada kulit dan pakaian.
Singkirkan genangan air di sekitar rumah yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Langkah pencegahan ini efektif mengurangi risiko penularan. Lindungi diri dan keluarga Anda dari ancaman Chikungunya dengan menjaga kebersihan lingkungan dan waspada terhadap gigitan nyamuk. Pencegahan yang tepat dapat membantu melindungi diri dan keluarga Anda dari risiko Chikungunya. Tetap jaga kebersihan lingkungan dan hindari gigitan nyamuk untuk mencegah penyebaran virus ini.