Connect with us

International

24 Rudal India Hantam Pakistan, Lumpuhkan JeM

Published

on

Pada Selasa malam hingga Rabu dini hari, Angkatan Bersenjata India melancarkan serangan balasan besar-besaran terhadap Pakistan dengan menembakkan 24 rudal presisi. “Operasi Sindoor” Hancurkan Sembilan Lokasi Strategis Pakistan, Termasuk Markas Utama JeM di Bahawalpur

Serangan ini merupakan respons atas aksi teror di Pahalgam, Kashmir pada 22 April 2025 yang menewaskan 16 wisatawan Hindu. Sumber militer India mengkonfirmasi bahwa serangan rudal sebanyak 24 presisi mereka berhasil menewaskan setidaknya 10 anggota keluarga dekat Maulana Masood Azhar, pemimpin kelompok teroris Jaish-e-Mohammad (JeM). Korban meliputi kakak perempuan Azhar beserta suaminya, dua keponakan laki-laki, serta lima anak-anak yang masih di bawah umur.

“Operasi ini telah mencapai semua target yang ditentukan,” ujar juru bicara Kementerian Pertahanan India. “Kami berhasil melumpuhkan jaringan komando JeM dan menghancurkan infrastruktur pendukung mereka.”

Analisis intelijen menunjukkan serangan ini merupakan yang terbesar sejak konflik udara India-Pakistan tahun 2019. Citra satelit militer menunjukkan ledakan masif menghancurkan kompleks Jamia Masjid Subhan Allah, pusat pelatihan JeM di Pakistan. Serangan ini menewaskan 70 anggota militan dan melukai 60 lainnya.

Maulana Masood Azhar, buronan internasional yang diincar India sejak serangan Parlemen 2001, mengeluarkan pernyataan melalui media bawah tanah. “Mereka yang syahid malam ini adalah pejuang sejati,” tulisnya sambil mengundang pendukung untuk menghadiri prosesi pemakaman.

Pakistan secara resmi mengutuk serangan rudal India sebagai “pelanggaran kedaulatan”. Namun, India langsung membantah dengan memamerkan bukti aktivitas teroris JeM dari wilayah Pakistan.

Pakar keamanan internasional memperingatkan potensi eskalasi konflik lebih lanjut. “Ini adalah ujian nyata bagi kedua negara yang sama-sama memiliki senjata nuklir,” kata Prof. Rajiv Menon dari Institut Studi Strategis New Delhi.

Pasar saham di kedua negara bereaksi negatif terhadap perkembangan ini. Indeks Bursa Mumbai dan Karachi sama-sama mengalami penurunan lebih dari 2% dalam perdagangan pagi ini. Harga minyak dunia juga merangkak naik akibat kekhawatiran gangguan pasokan di kawasan Asia Selatan.

PBB melalui juru bicarnya mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan menyelesaikan sengketa melalui jalur diplomatik. Sementara itu, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah membentuk tim krisis khusus untuk memantau perkembangan situasi.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *