Connect with us

Business

Chatib Basri Prediksi Pabrik China Relokasi ke RI

Published

on

JAKARTA (usmnews) – Chatib Basri memperkirakan Indonesia akan untung dari perang dagang AS-China jilid kedua, salah satunya melalui relokasi pabrik-pabrik China. Ancaman tarif impor Trump akan mendorong perusahaan mencari lokasi baru, dan Indonesia berpotensi menjadi tujuan utama.

Chatib Basri membagikan pengalamannya saat menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada tahun 2012. Pada saat itu, Thailand mengalami bencana banjir besar yang mempengaruhi sektor industri. Chatib terbang ke Tokyo untuk meyakinkan CEO Toyota, Akio Toyoda, untuk merelokasi pabrik Toyota dari Thailand ke Indonesia. Ia menjelaskan bahwa perusahaan harus mendiversifikasi risiko dan tidak hanya bergantung pada satu lokasi. Hasilnya, Toyota akhirnya menanamkan modal sebesar US$3,7 miliar untuk membangun pabrik di Indonesia.

Melihat kondisi serupa yang terjadi akibat perang dagang AS-China jilid II, Chatib meyakini bahwa Indonesia memiliki peluang besar. Pemerintah Indonesia harus mampu meyakinkan perusahaan-perusahaan multinasional di China untuk merelokasikan pabrik-pabrik mereka ke Indonesia. Meskipun Indonesia tidak sempurna, banyak negara lain yang menghadapi masalah lebih besar, menjadikannya pilihan yang lebih menarik.

Namun, selain peluang tersebut, Chatib juga mengingatkan akan dua kebijakan Trump yang bisa berdampak negatif pada kebijakan moneter Indonesia. Pertama, kemungkinan deportasi imigran ilegal dari AS, yang dapat menyebabkan kenaikan upah buruh di Indonesia dan inflasi yang lebih tinggi. Kedua, kebijakan pemotongan pajak yang dapat memperburuk defisit anggaran AS, yang berpotensi menyebabkan Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga. Hal ini akan mempengaruhi kebijakan suku bunga Bank Indonesia dan memperburuk nilai tukar rupiah.

Chatib mengungkapkan Indonesia harus siap menghadapi tantangan suku bunga tinggi dan penguatan dolar AS. Bank Indonesia tidak dapat memangkas suku bunga karena akan memperburuk depresiasi rupiah. Tantangan besar Indonesia ke depan adalah mengelola dampak kebijakan AS dan memanfaatkan peluang investasi.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *