Connect with us

Nasional

Senpi yang Dipakai Aipda Robig Tembak Gamma di Semarang: Pistol CDP

Published

on

Senpi yang Dipakai Aipda Robig Tembak Gamma di Semarang: Pistol CDP

JAKARTA, (usmnews)Polda Jawa Tengah (Jateng) mengungkap informasi terkait insiden penembakan yang melibatkan anggota Satres Narkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenuddin. Penembakan tersebut menewaskan siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy.

“Anggota menggunakan pistol CDP dengan peluru pistol,” ujar Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto dalam konferensi pers di Mapolda Jateng, Semarang, Rabu (4/12).

Penembakan juga melukai dua rekan Gamma yang berinisial S dan A di tempat kejadian perkara (TKP) di kawasan Paramount, Semarang Barat, pada Minggu (24/11).

Spesifikasi Senjata dan Kasus Penembakan

Artanto menjelaskan bahwa pistol CDP yang digunakan merupakan jenis revolver dengan kapasitas enam peluru. Polda Jateng memeriksa Aipda Robig secara etik terkait insiden ini.

Prosedur Izin Kepemilikan Senjata Api di Kepolisian

Artanto menyatakan bahwa anggota kepolisian harus melalui berbagai prosedur ketat untuk membawa senjata api. Proses meliputi:

  1. Mengajukan permohonan izin.
  2. Mendapatkan penilaian dari pimpinan.
  3. Menjalani tes psikologi.
  4. Lulus pelatihan menembak dengan nilai tertentu.
  5. Menjalani pemeriksaan lingkungan dan rekan kerja.

“Seluruh anggota yang memegang senjata api telah melewati prosedur ini dan memiliki kemampuan memadai. Kami juga terus memperbarui pelatihan agar anggota tetap terampil menggunakan senjata,” jelas Artanto.

Artanto menambahkan bahwa Aipda Robig sebelumnya memiliki rekam jejak yang baik sehingga mendapatkan izin membawa senjata api.

“Kalau sudah memiliki senjata api, berarti anggota memiliki rekam jejak yang bagus,” tambahnya.

Evaluasi Pasca-Insiden

Polda Jateng akan mengevaluasi penggunaan senjata api oleh anggota kepolisian. Artanto memastikan bahwa pimpinan akan memutuskan kebijakan lebih lanjut.

“Kami menunggu arahan pimpinan terkait evaluasi ini,” kata Artanto.

Insiden ini menarik perhatian publik dan menjadi bahan refleksi bagi institusi kepolisian untuk mengelola penggunaan senjata api oleh anggotanya.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *