International
Bos Pentagon: Trump Tak Khianati Ukraina di Perang Rusia

Washington (usmnews) – Bos Pentagon Pete Hegseth menegaskan bahwa Presiden Donald Trump tidak mengkhianati Ukraina dalam perang melawan Rusia. Ia menjelaskan secara tegas bahwa Trump mengupayakan perdamaian dengan berbicara langsung kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam wawancara dengan The Economist, Hegseth menyatakan Amerika Serikat berkomitmen menciptakan dialog konstruktif yang menyelesaikan konflik. Ia mengutip perbincangan 90 menit antara Trump dan Putin sebagai langkah aktif menuju penyelesaian. Transisi ini menunjukkan keinginan kuat untuk mengatasi krisis dan menjaga stabilitas global.
Selanjutnya, Trump berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengenai rencana damai. Hegseth menolak klaim pengkhianatan dengan menegaskan bahwa Trump membuka jalur komunikasi dengan Putin tanpa mengesampingkan kepentingan Kyiv. Ia menambahkan bahwa negosiasi harus melibatkan semua pihak yang berkepentingan. Bos menyatakan bahwa upaya perdamaian ini fokus pada dialog yang inklusif, di mana Trump mengatur pertemuan lanjutan, kemungkinan di Arab Saudi, untuk menyelesaikan konflik.
Kemudian, bos menekankan pentingnya dialog terbuka dan komitmen penuh dari setiap pemimpin. Ia menegaskan negosiasi harus hormati integritas teritorial Ukraina dan hindari kompromi yang merugikan Kyiv. Zelensky secara aktif menyuarakan bahwa kesepakatan harus melindungi aspirasi rakyat Ukraina. Oleh karena itu, Trump mengupayakan solusi damai yang adil melalui pertemuan aktif dan negosiasi langsung.
Selanjutnya, bos mengajak semua pemimpin dunia untuk bersama mencari solusi demi perdamaian berkelanjutan. Ia menyerukan kerja sama global agar negosiasi berlangsung optimal dan konflik berakhir dengan kesepakatan bersama. Akhirnya, Trump dan Putin membuka pintu diskusi lebih lanjut, sementara Zelensky menuntut penghormatan penuh terhadap Kyiv. Upaya aktif ini menunjukkan bahwa dunia bertekad mengejar perdamaian dan stabilitas internasional demi kemajuan bersama.
Selain itu, pemerintah dan lembaga internasional menerapkan kebijakan inovatif untuk mengatasi ancaman global. Mereka mengorganisir pertemuan rutin dan meluncurkan program kerja sama strategis guna menurunkan ketegangan. Para pemimpin aktif menyusun rencana konkret dan mengoordinasikan langkah-langkah efektif. Inisiatif ini memperkuat aliansi dan membuka peluang bagi dialog produktif demi perdamaian berkelanjutan.