International
Arab Saudi Luncurkan Serangan Ganas ke PM Netanyahu

Riyadh (usmnews) – Arab Saudi melancarkan serangan media terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan mengkritik kebijakan Israel di Gaza secara tajam. Mereka menayangkan komentar pedas dan menyebut Netanyahu sebagai sosok Zionis ekstrem karena ia melontarkan candaan mengenai pembentukan Negara Palestina. Oleh karena itu, pejabat Saudi segera menolak pernyataan itu dan mendesak pembentukan negara Palestina yang merdeka.
Selanjutnya, ketika seorang presenter salah bicara tentang normalisasi hubungan, Netanyahu langsung membetulkan dengan mengatakan, “Negara Palestina bisa berada di Arab.” Komentar tersebut memicu kemarahan luas, sehingga media pemerintah segera menayangkan kritik keras. Karena itu, mereka menganggap kata-kata Netanyahu melecehkan kedaulatan dan harga diri negara Arab.
Selain itu, analis di Dubai menyatakan kampanye ini merupakan respons terhadap tekanan dari AS dan Israel. Mereka juga menilai candaan Netanyahu menghina identitas negara Arab. Maka, para analis mendukung serangan media tersebut untuk menegaskan posisi Riyadh dan menuntut agar Israel segera mengambil langkah nyata menuju solusi dua negara.
Lebih lanjut, pendukung kebijakan nasional menganggap serangan ini sebagai upaya tegas melindungi martabat negara. Misalnya, saluran seperti Al Ekhbariya dan Al Arabiya menyuarakan kritik tajam dan menyatakan bahwa Israel harus segera melakukan reformasi. Selain itu, para pendukung mendorong, menyusun, mengorganisir, mengimplementasikan, mengaktifkan, mengoptimalkan, menginspirasi, merancang, menegaskan, menggalang, memobilisasi, menuntut, mengadvokasi, memprotes, dan menanggapi secara langsung. Akhirnya, pernyataan tersebut memicu perdebatan hangat di kalangan pejabat dan masyarakat.
Secara keseluruhan, komentator menyimpulkan kampanye media ini menandai titik balik penting. Mereka mengorganisir aksi tegas, menyusun strategi, mengimplementasikan rencana, menggerakkan masyarakat, serta mendukung kebijakan reformis, mendorong inovasi, mengakselerasi solusi, memperdalam kepercayaan, dan meningkatkan kolaborasi. Dengan demikian, tekad kuat Arab dalam menjaga kedaulatan dan integritasnya menjadi pesan utama dari serangan media tersebut.