3 Wilayah Dirampas Trump, Satu Marahi Dunia

Washington (usmnews) – 3 Wilayah: Terdapat sejumlah wilayah di dunia yang Trump ingin rampas, dan ia menargetkan daerah strategis. Dalam pemerintahan keduanya, Trump sering mengungkap ambisinya menguasai tanah tertentu di bawah bendera AS. Baru-baru ini, Trump menyatakan keinginan untuk mengambil alih Jalur Gaza, yang memicu kecaman internasional.

3 Wilayah: Greenland memiliki lokasi strategis dan sumber daya melimpah. Trump menginginkan pulau ini karena posisinya yang penting sebagai rute terpendek dari Eropa ke Amerika Utara. Ia percaya lokasi ini menguntungkan sistem peringatan rudal balistik AS dan mengakses mineral, minyak, serta gas alam. Pada 2019, Trump menawarkan opsi membeli Greenland, namun Denmark dan pihak Greenland menolak tawaran itu.

3 Wilayah: Terusan Panama menarik perhatian Trump karena ia ingin menguasai jalur air berusia seabad itu. Trump menyatakan niatnya merebut kembali kendali atas terusan yang kini diklaim dikelola oleh China. Ia mengutus Menteri Luar Negeri Marco Rubio ke Panama untuk berbicara langsung dengan Presiden Mulino. Dengan terusan ini, Trump berharap menghemat waktu dan biaya dalam perdagangan global, mengingat peran pentingnya bagi Amerika.

3 Wilayah: Gaza menjadi target kontroversial berikutnya. Trump mengusulkan agar AS mengambil alih Gaza dan menghancurkan sisa bangunan, lalu mengubah wilayah itu menjadi resor mewah. Ia merencanakan relokasi sementara penduduk ke Mesir dan Yordania, meskipun penduduk bersumpah untuk tetap tinggal. Sekretaris Pers Trump meyakini bahwa pembangunan kembali Gaza akan menjamin stabilitas kawasan.

3 Wilayah: Dunia internasional segera mengecam usulan Trump. Pemimpin dari Jerman, Brasil, Arab Saudi, Yordania, Mesir, serta anggota Kongres AS menolak rencana tersebut. PBB, kelompok HAM, dan komunitas kemanusiaan juga menentang tindakan ini, menilai upaya tersebut sebagai pembersihan etnis. Dengan demikian, ambisi Trump memicu reaksi global yang beragam, menekankan bahwa klaim dan tindakan semacam ini mengancam kedaulatan negara dan stabilitas internasional. Para analis menyatakan bahwa tindakan Trump secara drastis mengguncang tatanan geopolitik dunia.