Connect with us

Business

Bos Apindo Desak BI Tidak Naikkan Suku Bunga: Demi Rupiah yang Lebih Kuat

Published

on

Bos Apindo Desak BI Tidak Naikkan Suku Bunga: Demi Rupiah yang Lebih Kuat

(usmnews) – Dalam sebuah pernyataan yang menarik perhatian publik, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, menyampaikan harapannya agar Bank Indonesia (BI) tidak menaikkan suku bunga acuan (BI Rate). Menurut Hariyadi, kondisi rupiah saat ini memerlukan kebijakan moneter yang lebih hati-hati untuk mendukung stabilitas ekonomi dan keberlanjutan usaha di tengah tantangan global.

Tantangan Ekonomi dan Rupiah

Rupiah, mata uang kebanggaan Indonesia, telah menghadapi tekanan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Faktor eksternal seperti ketidakpastian ekonomi global, serta fluktuasi harga komoditas, telah memberikan dampak yang cukup besar pada nilai tukar rupiah. Di sisi lain, faktor internal seperti inflasi yang masih terjaga dan pemulihan ekonomi pasca-pandemi juga menjadi pertimbangan penting bagi BI dalam menentukan kebijakan moneter.

Hariyadi Sukamdani menekankan bahwa kenaikan suku bunga acuan saat ini bisa berdampak negatif pada sektor bisnis, terutama usaha kecil dan menengah (UKM) yang masih dalam tahap pemulihan. “Kita harus mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari kebijakan ini. Kenaikan suku bunga bisa meningkatkan biaya pinjaman bagi UKM dan memperlambat laju pemulihan ekonomi,” ujar Hariyadi.

BI dan Stabilitas Ekonomi

Bank Indonesia memiliki tugas yang sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan nilai tukar rupiah. Kebijakan moneter yang diterapkan oleh BI sering kali harus seimbang antara menjaga inflasi tetap rendah dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Dalam konteks ini, BI harus mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memutuskan untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan.

Hariyadi juga menambahkan bahwa koordinasi antara pemerintah, BI, dan sektor swasta sangat penting untuk menciptakan kebijakan yang holistik dan efektif. “Kita harus bersama-sama mencari solusi terbaik untuk menjaga stabilitas rupiah dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya dari sisi moneter, tetapi juga dari kebijakan fiskal dan dukungan terhadap sektor riil,” lanjutnya.

Harapan Pengusaha

Sebagai perwakilan dari kalangan pengusaha, Apindo berharap agar BI lebih bijaksana dalam mengambil keputusan terkait suku bunga acuan. Pengusaha sangat mengharapkan adanya kebijakan yang mendukung stabilitas ekonomi, meningkatkan daya saing, dan mendorong investasi.

“Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, kami berharap BI dapat mempertimbangkan segala aspek dan mendengarkan masukan dari berbagai pihak, termasuk dunia usaha. Dengan kebijakan yang tepat, kita bisa bersama-sama melewati tantangan ini dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” pungkas Hariyadi.

Permintaan Hariyadi Sukamdani agar BI tidak menaikkan suku bunga acuan mencerminkan kekhawatiran dunia usaha terhadap kondisi ekonomi saat ini. Di tengah tekanan global dan tantangan domestik, kebijakan moneter yang tepat akan sangat berpengaruh pada stabilitas rupiah dan keberlanjutan usaha di Indonesia. Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, BI, dan sektor swasta, diharapkan ekonomi Indonesia dapat terus tumbuh dan semakin kuat.

Dengan harapan dan doa, mari kita nantikan keputusan bijak dari Bank Indonesia yang akan membawa kebaikan bagi seluruh masyarakat dan dunia usaha di tanah air.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *