Connect with us

Nasional

Modal dan perizinan tantangan event di Indonesia

Published

on

JAKARTA (usmnews) – Menteri Pariwisata Widiyanti menilai keterbatasan modal, biaya tinggi, dan perizinan rumit menjadi tantangan utama industri penyelenggaraan event di Indonesia. Ia menegaskan dialog dan kolaborasi antara pelaku industri, akademisi, dan regulator penting untuk mencari solusi berkelanjutan.

Widiyanti menyebut pelaku industri sering kesulitan mengakses modal dan investor. Kompleksitas perizinan, pengabaian aksesibilitas, serta belum terukurnya limbah dan jejak karbon juga memperberat penyelenggaraan event. Selain itu, kesenjangan infrastruktur di berbagai daerah menghambat pengembangan ekosistem event nasional.

“Kami yakin event bisa menjadi mesin penggerak ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, mendorong UMKM, dan memperkuat daya saing Wonderful Indonesia,” ujarnya.

Deputi Kemenpar Vinsensius menekankan perlunya infrastruktur matang agar peringkat ICCA Indonesia naik dari posisi 37 dunia dan 10 Asia Pasifik.

Kemenpar akan menggelar Seabef 10–11 Oktober dan WITF 9–12 Oktober 2025 di NICE, PIK 2.

Seabef akan menjadi ruang dialog memperkuat ekosistem pariwisata berkelanjutan, sementara WITF 2025 menjadi ajang promosi potensi pariwisata Indonesia ke dunia.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *