Nasional
Respons Cepat: Prabowo Bertolak ke Sumatra Pantau Dampak Banjir dan Longsor

Jakarta (usmnews) – Presiden Prabowo Subianto berangkat menuju sejumlah wilayah di Pulau Sumatra yang saat ini tengah terdampak bencana banjir besar. Keberangkatan dilakukan dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Langkah cepat ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memastikan penanganan darurat di lapangan berlangsung optimal dan terkoordinasi.
Dalam keterangan resmi yang diterima pada Senin, disebutkan bahwa Presiden Prabowo lepas landas menuju Bandara Raja Sisingamangaraja XII di Tapanuli Utara, Sumatra Utara. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau secara langsung kondisi daerah yang mengalami dampak paling parah akibat banjir dan tanah longsor. Kepala Negara diagendakan melihat situasi di sejumlah titik yang mengalami kerusakan infrastruktur sekaligus memastikan bahwa layanan dasar masyarakat dapat segera dipulihkan.
Selama peninjauan, Presiden Prabowo akan memverifikasi bahwa seluruh langkah tanggap darurat telah dijalankan sesuai prosedur penanganan bencana yang menuntut kecepatan, ketepatan, serta koordinasi antarlembaga. Pemerintah juga tengah mempersiapkan upaya pemulihan awal terhadap infrastruktur kritis, seperti akses jalan dan jembatan yang terputus, jaringan energi, sistem telekomunikasi, serta fasilitas kesehatan agar aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan.
Sebelum melakukan kunjungan ini, Presiden Prabowo telah menginstruksikan seluruh jajaran kementerian dan lembaga terkait untuk bergerak cepat dan memastikan setiap proses penanganan darurat dilakukan dengan baik. Tujuan utamanya adalah meminimalkan dampak bencana, memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa negara hadir, dan memastikan mereka mendapatkan perlindungan serta bantuan yang diperlukan.
Pemerintah juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan. Arahan dari aparat di lapangan diminta untuk diikuti agar risiko tambahan dapat diminimalkan.
Dalam perjalanan tersebut, Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya sebagai bagian dari tim pendamping yang akan memantau langsung perkembangan situasi.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa hingga Minggu (30/11) pukul 18.00 WIB, jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di tiga provinsi, yaitu Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara, mencapai 442 orang. Selain itu, sebanyak 402 orang masih dinyatakan hilang dan 646 orang mengalami luka-luka. Rinciannya, 217 korban meninggal berada di Sumatra Utara, 129 di Sumatra Barat, dan 96 di Aceh. Adapun jumlah warga yang masih hilang tercatat 209 orang di Sumut, 118 orang di Sumbar, dan 75 orang di Aceh.







