Connect with us

International

Dunia Berduka atas Wafatnya Paus Fransiskus

Momen Menteri Agama Nasaruddin Umar saat mencium kening Paus Fransiskus ketika melakukan kunjungan apostolik ke Indonesia pada 2024 lalu.

Published

on

Jakarta (usmnews) – Dunia menyatakan duka cita atas kabar Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun. Tahta Suci Vatikan mengumumkan berita duka ini melalui pernyataan resmi pada Senin (21/4/2025). Kardinal Kevin Farrell membacakan pernyataan tersebut melalui saluran Telegram resmi Vatikan.

Paus Fransiskus meninggal dunia tepat sehari setelah ia menampakkan diri di Lapangan Santo Petrus untuk perayaan Paskah. Seorang ajudan membacakan pesan terakhir Paus yang berisi seruan gencatan senjata di Gaza dan kecaman terhadap antisemitisme. Kondisi kesehatan yang menurun memaksa Paus mengurangi aktivitasnya dalam beberapa bulan terakhir.

Selama 12 tahun memimpin, Paus Fransiskus menunjukkan komitmen kuat terhadap reformasi Gereja. Ia mengedepankan nilai-nilai kesederhanaan dan selalu membela hak-hak kaum marginal. Vatikan mengungkapkan bahwa Paus meminta peti kayu polos untuk pemakamannya, berbeda dari tradisi pemakaman Paus sebelumnya.

Umat Katolik di seluruh dunia mulai berbondong-bondong mengirimkan penghormatan terakhir. Vatikan memperkirakan jutaan peziarah akan memadati Basilika Santo Petrus dalam beberapa hari mendatang. Proses konklaf untuk memilih penerus akan segera dimulai dalam waktu dua minggu.

Dunia mengenang Paus Fransiskus sebagai tokoh pembawa angin perubahan. Ia meninggalkan warisan berupa komitmen perdamaian dan pembelaan terhadap kaum tertindas. Pesan terakhirnya tentang kemanusiaan dan perdamaian terus bergema di seluruh penjuru dunia.

Respon Pemimpin Dunia

Banyak pemimpin dunia menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus. Presiden Joko Widodo menyebut Paus sebagai simbol toleransi dan perdamaian global. Pemerintah Italia mengumumkan akan mengadakan upacara kenegaraan untuk menghormati jasa-jasanya.

Umat Katolik di Indonesia menggelar misa requiem di berbagai katedral. Keuskupan Agung Jakarta mengadakan misa khusus di Katedral Jakarta pada malam hari. Ribuan umat memadati gereja untuk mendoakan almarhum Paus.

Para ahli Vatikan memprediksi proses pemilihan Paus baru akan berlangsung alot. Beberapa nama kardinal progresif mulai mencuat sebagai calon potensial. Namun tradisi Gereja Katolik mungkin akan mempertimbangkan keseimbangan antara reformasi dan konservatisme.

Keluarga Paus Fransiskus di Argentina mengungkapkan rencana pemakaman sederhana sesuai wasiatnya. Mereka menegaskan akan menghormati seluruh permintaan terakhir almarhum. Pemerintah Argentina menyatakan hari berkabung nasional selama tiga hari.

Warisan pemikiran Paus Fransiskus tentang ekologi dan keadilan sosial terus menginspirasi banyak kalangan. Buku-buku dan tulisan-tulisannya mengalami peningkatan penjualan secara signifikan. Para akademisi mulai mendiskusikan pengaruh pemikirannya terhadap masa depan Gereja Katolik.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *