Bobby Sebut Listrik di Wilayah Tapanuli Segera Menyala

Jakarta, (USMNEWS),- Dikutip dari CNN Indonesia,Pemulihan Tapanuli Pasca Bencana: Listrik dan Akses Jalan Berangsur NormalGubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, memastikan bahwa upaya pemulihan pascabencana banjir dan tanah longsor di wilayah Tapanuli terus berlanjut. Ia menargetkan bahwa suplai listrik akan kembali menyala di seluruh wilayah Tapanuli, termasuk Taput, Tapteng, dan Tapsel, paling lambat pada Jumat (5/12) malam.Bobby mengakui bahwa kondisi saat ini masih belum pulih sepenuhnya.

Hingga Kamis (4/12), suplai listrik di Tapanuli Tengah (Tapteng) masih di bawah 50%, sementara Kota Sibolga sudah melampaui 50%. Pemulihan listrik ini diharapkan juga akan memulihkan layanan komunikasi di daerah tersebut. Akses Jalan dan LogistikAkses jalan yang sebelumnya terputus kini mulai terbuka. Jalur dari Medan sudah dapat dilalui, termasuk melalui rute Subulussalam dan Humbang Hasundutan. Beberapa jembatan di Tapteng juga sudah tersambung kembali.

Pasokan kebutuhan penting seperti BBM dan LPG terus disalurkan melalui jalur laut menuju Sibolga. Sebanyak lima SPBU di Tapanuli Tengah telah beroperasi 24 jam dan jumlahnya akan terus ditambah. LPG juga telah didistribusikan masuk melalui Pelabuhan Sibolga. Wilayah Terisolasi dan Kendala DistribusiMeskipun upaya pemulihan masif dilakukan, Bobby mengakui masih ada sejumlah wilayah yang terisolasi akibat kondisi geografis perbukitan dan titik yang sulit dijangkau.

Untuk daerah-daerah ini, bantuan logistik tetap dikirim menggunakan helikopter melalui Bandara Silangit dan Pinang Sori, mencakup sekitar 10 titik.Gubernur menjelaskan bahwa persoalan utama sejak awal adalah distribusi, yang terhambat karena kondisi medan. Oleh karena itu, penyaluran logistik dioptimalkan melalui jalur darat hingga malam hari, mengingat helikopter tidak dapat beroperasi setelah gelap.Wilayah Tapanuli, termasuk Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Kota Sibolga, sempat lumpuh total diterjang banjir bandang yang membawa kayu gelondongan dan longsor, menyebabkan ratusan warga meninggal dunia dan jutaan lainnya terdampak dan kini menempati posko pengungsian.