Sports

Xavi Hernandez Mundur dari Barcelona: Pekerjaan yang Kejam dan Tidak Dihargai

Published

on

Barcelona (usmnews) – Pelatih berusia 44 tahun, Xavi Hernandez, mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan Barcelona di akhir musim. Keputusan ini diambil setelah Barca mengalami kekalahan memalukan 3-5 dari Villarreal di kandang sendiri pada akhir pekan lalu. Xavi, yang sebenarnya masih memiliki kontrak hingga musim panas tahun depan, merasa hasil kerjanya tidak dihargai.

Meskipun Xavi berhasil membawa Barcelona meraih titel juara La Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol dalam musim pertamanya sebagai pelatih, performa buruk tim di musim ini membuatnya merasa tidak puas. Barcelona terpaut 11 poin dari Girona dalam persaingan liga, tersingkir di perempatfinal Copa del Rey, dan kalah dalam final Piala Super Spanyol.

Dalam pernyataannya, Xavi menyebut melatih Barcelona sebagai pekerjaan yang kejam dan tidak menyenangkan. “Ini membuat anda merasa tidak berharga setiap harinya. Pep [Guardiola] sudah mengatakannya kepada saya; saya sendiri melihat Luis Enrique menderita,” ungkap Xavi, seperti dilansir oleh ESPN.

Xavi juga mengakui adanya masalah dalam hubungannya dengan tingkat tuntutan di Barcelona. “Anda tidak menikmatinya. Anda bermain untuk hidup anda sepanjang waktu. Ini ‘kan kejam. Pekerjaan yang sudah kami lakukan tidak cukup dihargai,” tambahnya.

Saat ditanya lebih lanjut tentang siapa yang tidak menghargai kinerjanya, Xavi menjawab, “Secara keseluruhan, saya tidak dihargai. Hal itu menimbulkan rasa ciut, terutama ketika itu adalah klub anda sendiri. Saya punya perasaan bahwa apapun yang saya lakukan, saya tidak akan dihargai.” Dikutip dari detiksport.com.

Xavi juga mengungkapkan bahwa kritik terhadapnya tidak ada hubungannya dengan ketahanan terhadap tekanan. “Kami toh datang ketika klub dalam situasi yang sangat sulit, dan saya kira pekerjaan kami tidak akan pernah dihargai,” cetus eks gelandang Barcelona dan timnas Spanyol tersebut.

“Saya selalu mengatakan apa yang saya pikirkan. Jika saya mengatakan bahwa sebuah tim sedang dalam masa pembangunan, anda membunuh saya. Jika saya bilang kami tidak memiliki skuad Barca seperti 2010, selalu ada kritik. Apapun yang saya lakukan selalu dikritik. Tidak ada kata-kata saya yang dianggap,” pungkas Xavi, menjelaskan alasan di balik keputusannya untuk meninggalkan Barcelona dikutip dari detiksport.com.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version