Nasional
Harapan Said Aqil Siradj agar PKB Tetap Kokoh di Bawah Kepemimpinan Muhaimin Iskandar
JAKARTA (usmnews) – Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, berharap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus berkembang dan maju di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar. Sebagai salah satu pendiri PKB yang tergabung dalam Tim Lima yang dibentuk oleh PBNU pada tahun 1998, Said Aqil menegaskan bahwa ia akan tetap setia menjadi bagian dari partai politik tersebut.
“Saya sudah katakan, saya adalah salah satu dari Tim Lima yang masih ada hingga sekarang, bersama Kiai Ma’ruf Amin. Saya akan selalu bersama PKB, siapapun ketuanya,” ujar Said Aqil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin malam (19/8/2024).
Lebih lanjut, Said Aqil menyatakan bahwa dirinya tidak keberatan jika PBNU ingin mengevaluasi PKB, asalkan kritik yang diberikan bersifat konstruktif dan tidak bermuatan politik. Menurutnya, evaluasi dan kritik adalah bagian penting dari proses perbaikan, asalkan dilakukan dengan niat yang baik.
“Mengevaluasi dan mengkritik silakan saja, itu perlu. Kita semua tidak ada yang sempurna, namun kritik tersebut harus didasari oleh niat yang baik,” kata Said Aqil. “Siapapun boleh mengkritik PKB, Pak Muhaimin, atau bahkan saya, asalkan kritik itu dilontarkan dengan niat yang tulus.”
Saat ini, hubungan antara PBNU dan PKB sedang mengalami ketegangan. PBNU telah melakukan konsolidasi internal dan secara terbuka mengungkapkan keinginannya untuk merebut kembali PKB dari kepemimpinan Muhaimin. Namun, di sisi lain, para elite PKB dan Muhaimin menegaskan bahwa PBNU tidak memiliki hak untuk mengevaluasi PKB, karena PBNU dan PKB adalah dua entitas yang berbeda dengan fungsi dan undang-undangnya masing-masing.
Meskipun demikian, Said Aqil berharap agar perbedaan pendapat ini tidak merusak hubungan antara PBNU dan PKB, serta tetap mengedepankan kepentingan umat dan bangsa di atas kepentingan pribadi maupun kelompok.