Rekening Terkuras Akibat Penipuan SMS, Modus Baru Berbahaya

Jakarta (usmnews) – Penipuan berbasis SMS yang menguras rekening kembali marak dengan modus yang semakin canggih. Para penjahat siber kini menggunakan layanan phishing SMS bernama Lighthouse untuk mengelabui korban dan menguras rekening. Salah satu modus terbaru adalah menyamar sebagai sistem pembayaran tol EZDrive MassDot di Amerika Serikat.

Banyak warga AS menerima pesan teks dari operator jalan tol seperti E-Z Pass yang menginformasikan adanya denda karena tunggakan biaya tol yang menguras rekening. Pesan tersebut memerintahkan korban untuk memberikan data kartu pembayaran serta kode OTP yang dikirimkan melalui SMS atau aplikasi autentikasi.

Menurut Ford Merrill, peneliti keamanan di SecAlliance, jumlah serangan meningkat drastis sejak awal 2025. Kelompok penjahat siber China aktif menjual perangkat phishing SMS yang meniru operator jalan tol di berbagai negara bagian. Ribuan pelanggan telah membeli dan menggunakan perangkat ini untuk melancarkan aksi penipuan dengan mudah, mengelabui korban, mencuri data kartu pembayaran, serta mengeksploitasi sistem keamanan untuk keuntungan ilegal mereka.

Begitu korban memasukkan informasi mereka, kartu pembayaran bisa langsung ditambahkan ke dompet seluler pelaku. Dengan cara ini, para penjahat siber dapat menggunakan saldo korban untuk berbelanja di toko fisik maupun online, serta melakukan pencucian uang melalui perusahaan cangkang.

Meskipun teknik phishing SMS bukan hal baru, kelompok ini membawa inovasi yang lebih berbahaya. Para penjahat siber menyerang melalui dalam iMessage dan RCS, menghindari deteksi, serta meningkatkan efektivitas penipuan. Dengan demikian, tingkat keberhasilan penipuan meningkat drastis. Dengan demikian, tingkat keberhasilan penipuan meningkat drastis.

Merrill mengingatkan bahwa pelaku semakin lihai dalam mengecoh korban. Oleh karena itu, kewaspadaan pengguna menjadi kunci utama dalam mencegah rekening mereka terkuras oleh aksi penipuan yang semakin canggih ini.