Connect with us

Tech

Inovasi Mesin Peniris Madu Hutan di Desa Teluk Pambang

Published

on

(usmnews)– Untuk mengoptimalkan pengolahan madu hutan, Tim Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) telah menciptakan inovasi mesin peniris madu di Desa Teluk Pambang.

“Inovasi ini merupakan inisiatif besar untuk memperbaiki proses pengolahan madu hutan yang telah diimplementasikan di desa kami. Alhamdulillah, melalui inovasi ini, hasil produksi bagi kelompok usaha di sana meningkat secara signifikan,” ungkap pimpinan proyek, Reinaldi Teguh Setyawan, yang didampingi anggota tim Erwen Martianis, dalam rilisnya pada Senin, 23 September 2024.

Reinaldi menjelaskan bahwa proyek ini menghasilkan mesin peniris madu yang dapat menangani 8 sisir lebah hutan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi madu di kelompok usaha perhutanan sosial yang dipimpin oleh Hasnur Rasid.

“Kami melihat potensi besar untuk meningkatkan proses tradisional penirisan madu, yang sering kali masih dilakukan secara manual dan kurang efisien. Dengan mesin ini, prosesnya menjadi lebih cepat dan hasil madu lebih higienis,” tambah Reinaldi.

Erwen Martianis menambahkan bahwa mesin ini dirancang khusus untuk menangani sisir lebah tanpa merusaknya, memungkinkan ekstraksi madu murni dilakukan secara lebih efektif. “Desain mesin ini fokus pada kepraktisan dan efisiensi tanpa mengorbankan kualitas madu. Dengan teknologi ini, kami berharap dapat meningkatkan output madu sekaligus mempertahankan atau bahkan meningkatkan kualitasnya,” ungkap Erwen.

Selain pengembangan mesin, tim pengabdian juga mengadakan serangkaian pelatihan untuk para petani madu di desa tersebut. Pelatihan ini mencakup aspek teknis pengoperasian mesin dan pemeliharaan rutin, agar para petani dapat mengelola teknologi baru ini secara mandiri dan berkelanjutan.

Ketua Kelompok Usaha, Hasnur Rasid, menyatakan rasa senangnya atas inovasi dan program pelatihan yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Bengkalis, khususnya dari Jurusan Teknik Mesin. “Kami sangat berterima kasih kepada tim Polbeng karena telah memperkenalkan solusi teknologi yang sangat kami butuhkan. Kami berharap ke depan ada lebih banyak program dan kegiatan untuk memajukan kelompok dan masyarakat di sini,” ujarnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari komunitas lokal, yang melihatnya sebagai langkah maju dalam usaha mengkomersilkan madu hutan. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga menjadi langkah penting dalam pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi lokal melalui pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *