Lifestyle

Sejumlah dampak pada anak tidak lakukan sahur saat puasa

Published

on

Jakarta, (usmnews) – Dr. Lucy Widasari menyebut anak yang puasa tanpa sahur berisiko hipoglikemia.

Hipoglikemi adalah gangguan yang terjadi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah kadar normal.

Lucy menyebut tidak sahur bisa menurunkan gula darah drastis, menyebabkan pusing, gemetar, lemas, hingga pingsan.

Lucy menyebut tidak sahur saat puasa bisa memengaruhi daya ingat anak.

“Studi menunjukkan bahwa kurangnya asupan makanan di pagi hari dapat menurunkan performa akademik dan daya ingat pada anak,” ujarnya.

Lucy menyebut anak yang tidak sahur rentan dehidrasi, menyebabkan sakit kepala, mulut kering, sulit konsentrasi, dan mood buruk.

Lucy menyebut anak yang tidak sahur berisiko mudah marah, gelisah, atau stres akibat kekurangan energi.

Kemudian, kurangnya serat dalam makanan sahur dapat menyebabkan sembelit atau gangguan pencernaan dan gastritis atau asam lambung naik (GERD), terutama jika anak memiliki riwayat penyakit maag

Lebih lanjut dia menambahkan dampak yang terjadi pada anak jika tidak sahur bisa menyebabkan penurunan daya tahan dan kekuatan otot. Hal ini lantaran tubuh akan mulai menggunakan cadangan lemak dan protein (otot) sebagai sumber energi.

“Penurunan daya tahan tubuh, menghambat produksi sel-sel imun yang melawan virus dan bakteri sehingga anak lebih rentan terhadap infeksi seperti flu, batuk, dan penyakit lainnya,” tambah dokter yang juga merupakan Direktur Program Pembelajaran PT Yapindo.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version