Nasional
Prabowo Ungkap Modus Kartel Selundupkan Narkoba Pakai Kapal Selam

Jakarta, (USMNEWS),- Dikutip dari CNN Indonesia,Presiden Prabowo Soroti Modus Kapal Selam Kartel Narkoba, Serukan Perketat Pengawasan PerbatasanPresiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan kekhawatiran serius mengenai semakin canggihnya modus operandi yang digunakan oleh kartel narkoba internasional untuk menyelundupkan barang haram melalui jalur laut Indonesia.
Dalam sambutannya saat memimpin acara pemusnahan narkoba di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, pada Rabu (29/10), Presiden secara spesifik menyoroti penggunaan berbagai jenis sarana, mulai dari yang sederhana hingga berteknologi tinggi, untuk mengelabui aparat penegak hukum di wilayah perbatasan.
“Kita mau cegah penyelundupan narkotika lewat sampan-sampan di ribuan wilayah tikus,” kata Prabowo, menunjukkan tantangan luas yang dihadapi Indonesia dengan ribuan ‘jalur tikus’ atau rute tidak resmi yang sulit diawasi.Namun, yang paling mengejutkan adalah pernyataan Presiden mengenai peningkatan kecanggihan modus penyelundupan.

Ia menyebutkan bahwa saat ini, kartel-kartel narkoba bahkan dikabarkan menggunakan kapal selam untuk melancarkan aksi mereka. “Bahkan, sekarang ada modus si kartel-kartel narkoba punya kapal selam, dia punya kapal selam,” ujarnya.Melihat ancaman yang semakin kompleks ini, Presiden Prabowo Subianto meminta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk segera memperketat pengawasan di seluruh pintu masuk negara, terutama pelabuhan dan wilayah perbatasan.
Seruan untuk Teamwork dan Penghindaran Ego SektoralDalam kesempatan tersebut, Presiden juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antarlembaga. Ia mengingatkan Korps Polri dan TNI agar senantiasa menjadi mitra rakyat, sehingga masyarakat dapat berperan sebagai mata dan telinga bagi aparat dalam mendeteksi aktivitas mencurigakan, termasuk penyelundupan.

Prabowo secara tegas menyerukan kepada seluruh aparat penegak hukum dan militer untuk memperkuat komitmen dalam menjalankan tugas dengan baik dan meraih kepercayaan penuh dari masyarakat. Ia secara khusus meminta untuk menghindari ego sektoral dan loyalitas korps yang berlebihan.”Polisi harus lebih sigap. Harus kompak bekerja sama dengan TNI, Bea Cukai, dan semua lembaga. Kita harus jadi satu tim. Saya selalu bekerja dengan teamwork, jangan ego sektoral.
Loyalitas korps jangan berlebihan. Kita satu korps, Merah Putih. Korps NKRI,” tegasnya.Acara pemusnahan narkoba ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo, Kepala BNN Suyudi Ario Seto, serta beberapa menteri kabinet.
Capaian Penegakan Hukum NarkotikaPresiden juga mengapresiasi kinerja Polri sepanjang periode Oktober 2024 hingga Oktober 2025. Dalam periode tersebut, Polri berhasil menyita total 214,84 ton narkotika yang diperkirakan bernilai fantastis, yaitu Rp29,37 triliun. Selain itu, aparat telah menangkap 65.572 tersangka dari 49.306 kasus yang diungkap. Di samping itu, 22 kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terkait narkoba juga berhasil diungkap, dengan aset yang disita senilai Rp221,38 miliar.Barang bukti yang dimusnahkan dalam acara tersebut mencapai 2,1 ton narkotika berbagai jenis, hasil kolaborasi intensif antara Polri, BNN, Bea Cukai, Kejaksaan, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).







