Business

Nissan dan Honda Batalkan Rencana Merger, Ini Alasannya

Published

on

JAKARTA (usmnews) – Nissan dan Honda tampaknya membatalkan rencana merger mereka dan tidak akan melanjutkannya ke tahap berikutnya. Menurut laporan Asahi Shimbun pada Rabu (5/2/2025), kedua perusahaan akan menggelar rapat dewan direksi dalam waktu dekat untuk secara resmi menghentikan pembicaraan tersebut.

Honda merasa diskusi ini tidak sesuai ekspektasi, terutama karena posisinya lebih dominan. Valuasi pasar Honda mencapai sekitar 47 miliar dolar AS, hampir lima kali lipat dari Nissan. Sumber menyebut Honda sempat mengusulkan agar perusahaan rivalnya menjadi anak perusahaannya, tetapi pihak tersebut menolak mentah-mentah.

Pada Desember lalu, Honda dan Nissan mengumumkan rencana pembentukan perusahaan induk pada Agustus 2026. Namun, batas waktu keputusan final yang awalnya ditetapkan pada akhir Januari, kemudian diundur hingga pertengahan Februari. Nissan menghadapi tekanan besar akibat ketidakstabilan bisnis sejak skandal Carlos Ghosn pada 2018.

Merger ini sempat menjadi sorotan karena berpotensi membentuk grup otomotif terbesar ketiga di dunia setelah Toyota dan Volkswagen. Namun, tantangan industri kendaraan listrik, persaingan ketat dari produsen seperti BYD asal China, serta ancaman tarif dari Amerika Serikat membuat kedua perusahaan mempertimbangkan ulang rencana ini.

Menurut sumber Reuters, Nissan akan mengadakan rapat dewan pada Rabu sore untuk menolak proposal Honda. Sementara itu, juru bicara Honda menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan pengumuman resmi pada pertengahan Februari.

Di sisi lain, Renault—mitra aliansi Nissan—sempat menyatakan keterbukaannya terhadap merger ini. Namun, Mitsubishi Motors, yang sebelumnya mempertimbangkan untuk bergabung, dikabarkan juga batal ikut serta.

Dengan pembatalan merger ini, baik Honda maupun Nissan harus mencari strategi baru untuk bersaing di industri otomotif yang semakin kompetitif.

Kedua perusahaan kini berfokus pada strategi masing-masing untuk menghadapi persaingan di pasar otomotif global.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version