Lifestyle
Bunuh Diri di Korea Selatan melonjak dan Krisis Kualitas Hidup

Jakarta (usmnews) – Korea Selatan kini menghadapi krisis serius yang mengancam kualitas hidup warganya. Pemerintah melaporkan penurunan signifikan pada beberapa indikator penting, seperti kepuasan hidup, tingkat bunuh diri, dan hubungan keluarga yang semakin memburuk. Statistik Korea merilis Laporan Tahunan Indikator Kualitas Hidup 2024 dan menyatakan bahwa pada tahun 2023, warga Korea Selatan mencatat skor kepuasan hidup sebesar 6,4 dari 10, turun 0,1 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Data ini menempatkan Korea Selatan di peringkat ke-33 dari 38 negara anggota OECD, jauh di bawah rata-rata global yang mencapai 6,69.
Pemerintah dan masyarakat bekerja keras mengatasi situasi ini, namun angka bunuh diri terus meningkat. Statistik terbaru menunjukkan angka kematian akibat bunuh diri mencapai 27,3 per 100.000 penduduk pada tahun 2023. Angka tersebut mencapai puncaknya pada tahun 2011 sebesar 31,7 sebelum turun hingga 24,3 pada tahun 2017. Kini, angka bunuh diri melonjak kembali, menyamai level yang tercatat pada tahun 2014. Peneliti menemukan bahwa pria mengakhiri hidup mereka hampir dua kali lebih sering dibandingkan wanita. Mereka mencatat angka bunuh diri pria mencapai 38,3 per 100.000, sedangkan wanita mencapai 16,5.
Penelitian menunjukkan peningkatan angka bunuh diri seiring bertambahnya usia, di mana kelompok usia 80 tahun ke atas mencatat angka 59,5 per 100.000. Kondisi ini menjadikan Korea Selatan sebagai negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di antara negara-negara OECD. Pemerintah mengupayakan berbagai intervensi dengan melibatkan ahli kesehatan mental, keluarga, dan komunitas untuk menurunkan angka bunuh diri. Pemerintah juga mengimbau masyarakat agar aktif mencari bantuan serta saling mendukung dalam menghadapi tekanan hidup. Krisis ini menuntut kolaborasi semua pihak agar Korea Selatan segera pulih dan meningkatkan kualitas hidup warganya.
Para ahli kesehatan mental dan pejabat pemerintah merancang program intervensi efektif untuk pemulihan. Pemerintah mengimbau masyarakat agar terbuka mencari bantuan dan saling mendukung. Kita harus konsisten mengatasi tantangan bersama.