Tech
Konsorsium Jepang Kembangkan AI Lawan Misinformasi

Jakarta (usmnews)- Konsorsium Jepang yang melibatkan Fujitsu, NEC, dan sejumlah universitas mengembangkan platform pemeriksa fakta berbasis AI untuk melawan misinformasi saat bencana dan pemilu. NEDO mendanai proyek senilai 6 miliar yen dan menargetkan penyelesaiannya pada akhir tahun fiskal 2025.
AI tersebut mampu menganalisis data, mencari bukti pendukung, dan memverifikasi informasi dalam hitungan detik. Pengembang menguji sistem dengan klaim palsu terkait gempa Noto, dan AI langsung menyatakan pernyataan itu salah berdasarkan artikel media kredibel.
Pengembang merancang sistem ini agar bisa mendeteksi deepfake melalui detail visual yang kerap luput dari perhatian. Langkah ini menjadi respons atas meningkatnya ancaman disinformasi daring yang dapat memperburuk situasi krisis.