Entertainment
Kisruh Produk Hijab Shella Saukia: Fakta di Balik Sorotan
Jakarta (usmnews) – Shella Saukia menjadi sorotan setelah produk hijabnya terlibat kontroversi yang dimulai dari skincare miliknya. Setelah ulasan negatif dari Dokter Detektif, isu baru muncul. Beberapa pengguna media sosial menuduh Shella menutupi label produk hijab dengan manik-manik dan menjualnya kembali dengan keuntungan berlebihan.
“Satu barang bisa untung Rp200 ribu,” kata Deasy Ran, seorang pengguna TikTok, yang ikut menanggapi isu tersebut.
Menanggapi tuduhan ini, Shella memberikan penjelasan. Shella menjelaskan bahwa cerita yang kini beredar mengenai produk hijabnya merupakan kisah lama saat ia merintis bisnis hijab. Shella mengungkapkan bahwa orang-orang mengorek kembali kisah lama tersebut. “Itu awal-awal saya merintis di tahun 2019 pas masa Covid,” ujarnya saat ditemui di kawasan Latuharhary, Menteng, Jakarta, pada Rabu (22/1/2025).
Pada awalnya, Shella bekerja sama dengan salah satu pemasok hijab untuk memulai usaha. Saat itu, ia memiliki ide untuk menciptakan varian hijab baru, namun belum memiliki modal untuk memproduksi hijab sendiri. “Saya punya supplier yang ngebuatin hijab-hijab saya. Waktu itu saya masih belajar untuk membuat brand sendiri. Saya punya ide untuk membuat hijab yang ada bando-bandonya, dan supplier saya yang memilih bahan dari Umama itu. Dia buat lah hijab tadi,” jelas Shella.
Inovasi hijab yang Shella buat laku keras di pasaran. Bahkan, pemasok yang bekerja sama dengannya pada tahun 2020 menawarkan kerja sama resmi setelah produk-produknya laris manis. “Karena produk kami terlalu banyak yang terjual, mereka yang akhirnya ngajak kami kerja sama,” tambah Shella.
Meskipun ada pihak yang kini memutar narasi soal hubungan kerja sama tersebut, Shella tidak merasa perlu mempermasalahkannya. “Kalau sekarang dia mengakui kalau kami tidak pernah hubungan kerja sama, ya nggak apa-apa,” ujar Shella.
Shella juga menanggapi dengan santai jika isu-isu buruk tentang dirinya terus digali. “Namanya juga hidup, ya. Mereka terus menggali kejelekan-kejelekan kami sampai sejauh mana lagi. Oh, nggak bisa nih lewat skincare, tonjok lagi lewat baju. Nggak bisa nih lewat baju, tonjok lagi lewat travel. “Jika travelnya nggak bagus, mereka tonjok lagi lewat keluarga. Shella menambahkan, “Mereka terus menonjok semua,” dengan nada santai.
Ia menegaskan bahwa tuduhan-tuduhan yang beredar di media sosial tidak benar. “Saya tidak menempelkan brand sama sekali di sana, karena saya baru belajar juga. Jadi cuma supplier itu yang namanya bando di sini, payet-payet di ujungnya. Jadi mungkin yang Umama-nya itu ketutup ya. Tapi itu tidak ada maksud untuk menipu atau merekayasa,” tegas Shella Saukia.