International
Kebangkitan Raksasa Tidur: Gunung Berapi Etiopia Meletus Setelah 12 Milenium

Semarang (usmnews) – Sebuah peristiwa vulkanik yang sangat langka dan signifikan secara ilmiah tengah terjadi di Etiopia, di mana sebuah gunung berapi telah meletus dan memuntahkan material vulkanik untuk pertama kalinya setelah berada dalam kondisi “tidur” atau dorman selama 12.000 tahun. Peristiwa ini menandai berakhirnya periode dormansi yang luar biasa panjang, yang membentang sejak akhir Zaman Es terakhir.
Gunung berapi yang dimaksud adalah Gunung Kone, yang terletak di wilayah Afar, Etiopia. Kawasan ini merupakan bagian dari sistem Celah Afrika Timur (East African Rift), sebuah area yang terkenal di dunia geologi sebagai salah satu tempat paling aktif secara tektonik di planet ini. Di sinilah lempeng benua Afrika secara perlahan sedang membelah diri, menciptakan aktivitas seismik dan vulkanik yang intens.
Kebangkitan Gunung Kone bukanlah letusan biasa. Periode dormansi selama 12 milenium berarti bahwa aktivitas vulkanik terakhirnya terjadi pada era Pleistosen, sebuah zaman geologi yang sangat berbeda dengan zaman kita sekarang. Letusan ini memberikan para ilmuwan kesempatan langka yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mempelajari apa yang terjadi ketika sistem magma di bawah gunung berapi yang sudah lama tidak aktif, tiba-tiba “menyala” kembali.
Aktivitas erupsi ini pertama kali terdeteksi oleh satelit pemantau Bumi dan dikonfirmasi oleh laporan aktivitas seismik serta pengamatan visual di lapangan. Laporan awal menunjukkan bahwa letusan tersebut menghasilkan aliran lava yang cukup besar serta menyemburkan awan abu vulkanik yang tebal ke atmosfer.
Letusan Gunung Kone di Etiopia ini bukan sekadar bencana alam, tetapi sebuah pengingat yang kuat akan kekuatan dinamis planet kita. Kebangkitannya setelah 12.000 tahun tidur adalah peristiwa geologis bersejarah yang akan terus dipelajari secara intensif untuk memahami ancaman vulkanik dan proses fundamental yang membentuk benua kita.






