iPhone 17 DAN LAYANAN DIGITAL,APPLE CETAK REKOR PENDAPATAN DI TENGAH FOKUS PENGEMBANGAN AI

Semarang (usmnews) -​ Dikutip dari cnn indonesia Apple melaporkan kinerja keuangan yang mengesankan untuk kuartal keempat, mencatatkan rekor pendapatan tertinggi baru untuk penjualan iPhone pada periode tersebut. Peluncuran seri iPhone 17 pada awal September lalu tampaknya menjadi pendorong utama, dengan angka penjualan iPhone mencapai US49 miliar.

Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dari US46,2 miliar yang tercatat pada periode yang sama tahun sebelumnya. Walaupun pencapaian ini sedikit meleset dari proyeksi analis Wall Street yang mengharapkan US$50,1 miliar, hal tersebut tidak mengurangi fakta bahwa ini adalah rekor baru bagi perusahaan.

​Penopang dari Layanan Digital
​Kesuksesan ini tidak hanya terbatas pada hardware. Secara total, pendapatan Apple secara keseluruhan melonjak menjadi US102,5 miliar, naik dari US94,9 miliar pada tahun sebelumnya. Sektor layanan digital perusahaan, yang mencakup platform vital seperti App Store, iCloud, dan Apple TV+, juga menunjukkan performa luar biasa. Pendapatan dari segmen ini mencapai rekor baru sebesar US28,8 miliar, meningkat tajam dari sekitar US25 miliar pada tahun lalu, yang menunjukkan diversifikasi pendapatan perusahaan yang semakin sehat
​Optimisme dan Momentum iPhone 17.

​Menanggapi hasil positif ini, CEO Apple Tim Cook menyampaikan optimismenya. Ia memproyeksikan bahwa kuartal Desember (kuartal berikutnya) akan menjadi kuartal terbaik dalam sejarah perusahaan, baik dari segi pendapatan total maupun penjualan iPhone. Pernyataan yang menunjukkan keyakinan kuat terhadap momentum iPhone 17 ini disambut baik oleh pasar; saham Apple dilaporkan mengalami kenaikan sekitar 3 persen dalam perdagangan setelah jam kerja.

​Optimisme Cook didukung oleh data penjualan awal dari lembaga riset Counterpoint Research. Dalam sepuluh hari pertama ketersediaannya di pasar utama seperti Amerika Serikat dan China, jajaran iPhone 17 mencatat penjualan 14 persen lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Data tersebut juga merinci bahwa varian iPhone 17 standar dan model premium iPhone 17 Pro Max menjadi yang paling populer di kalangan konsumen.

Sebaliknya, model iPhone Air, yang diposisikan sebagai iPhone tertipis, justru menerima respons pasar yang lebih rendah.

​Tantangan di Pasar China dan Dampak Tarif
​Meskipun demikian, ada satu catatan khusus mengenai pasar China. Penjualan iPhone di negara tersebut sebenarnya mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, dengan pendapatan mencapai US14,5 miliar, turun dari US15 miliar pada tahun 2024. Tim Cook tetap yakin tren ini akan berbalik dan memperkirakan pendapatan iPhone di China akan pulih dan kembali meningkat pada kuartal ini, didorong oleh respons positif terhadap seri iPhone 17.

​Fokus analis Wall Street tampaknya telah bergeser. Jika sebelumnya mereka menuntut Apple untuk menjelaskan strategi AI-nya, kini mereka lebih tertarik pada faktor-faktor yang mendorong permintaan iPhone serta dampak tarif perdagangan, di mana Apple mengantisipasi akan menanggung biaya terkait tarif sebesar US$1,4 miliar pada kuartal ini.

​Peran Kunci “Apple Intelligence” dalam Upgrade
​Walau begitu, Cook tetap menyoroti peran AI. Ia menyatakan melihat adanya peluang signifikan bagi AI di dalam App Store. Lebih penting lagi, ia menegaskan bahwa “Apple Intelligence,” rangkaian fitur AI baru perusahaan, telah menjadi faktor penting yang mendorong konsumen untuk melakukan upgrade ke iPhone terbaru.
​”Saya akan mengatakan bahwa Apple Intelligence adalah faktor penting,” ujar Cook, “dan kami sangat optimis bahwa hal itu akan menjadi faktor yang lebih besar.”

​Pernyataan ini muncul di saat para pesaing utama seperti Google, Microsoft, dan Samsung terus menginvestasikan miliaran dolar ke dalam infrastruktur AI. Sementara itu, Apple diketahui sempat menunda pembaruan besar untuk Siri pada awal tahun ini, yang dirancang untuk membuatnya lebih kompetitif melawan layanan seperti ChatGPT dan Gemini.