Education
Fungsi Kerongkongan pada Manusia dan Cara Menjaganya Tetap Sehat

Jakarta, (USMNEWS),- Dikutip dari CNN Indonesia,Kerongkongan (Esofagus): Saluran Vital dan Mekanisme Peristalsis dalam PencernaanKerongkongan, atau yang dikenal dalam istilah medis sebagai esofagus, merupakan saluran penghubung otot berbentuk tabung yang memainkan peran krusial dalam sistem pencernaan manusia.
Fungsi utamanya adalah sebagai jalur transportasi yang membawa makanan dan minuman dari rongga mulut menuju lambung. Meskipun kerongkongan tidak terlibat dalam proses pencernaan kimiawi, perannya sebagai ‘jalur utama pengantar makanan’ sangat vital untuk kelancaran seluruh proses pencernaan.Fungsi kerongkongan jauh lebih kompleks daripada sekadar “jalan lewat”.
Ia memastikan bahwa makanan yang telah ditelan bergerak secara aman dan efisien melawan gravitasi menuju lambung. Pergerakan makanan yang unik ini dimungkinkan berkat adanya gerak peristalsis, yaitu kontraksi bergelombang yang teratur dari otot-otot di dinding kerongkongan. Gerakan otot yang tidak disadari ini berfungsi mendorong bolus makanan secara progresif, sehingga makanan tidak berhenti di tengah perjalanan, bahkan ketika seseorang berada dalam posisi horizontal seperti berbaring atau miring.

Selain gerak otomatis ini, kerongkongan juga dilengkapi dengan otot lurik pada bagian pangkalnya, dekat dengan faring. Otot lurik ini memungkinkan kita untuk melakukan tindakan menelan secara sadar pada fase awal. Setelah makanan masuk lebih jauh ke dalam esofagus, kendali beralih kepada otot polos yang melanjutkan pergerakan peristaltik secara otomatis.Peran Pelindung: Mencegah Refluks Asam LambungSalah satu fungsi perlindungan yang sangat penting dari kerongkongan adalah mekanisme pencegahan refluks lambung.
Di ujung bawah kerongkongan, terdapat katup otot khusus yang disebut sfingter esofagus bawah (lower esophageal sphincter/LES). Sfingter ini bertindak sebagai gerbang satu arah, memastikan bahwa makanan atau, yang lebih krusial, asam lambung, tidak dapat naik kembali ke kerongkongan. Kegagalan fungsi LES inilah yang sering menyebabkan kondisi GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau refluks asam lambung, yang menimbulkan sensasi perih atau terbakar di dada (heartburn).
Secara ringkas, fungsi utama kerongkongan dalam sistem pencernaan manusia meliputi:Menghantarkan Makanan: Menyediakan saluran otot yang lancar dari mulut ke lambung.Mendorong Makanan: Memastikan pergerakan makanan yang efisien melalui gerak peristalsis.Mendukung Menelan: Mengakomodasi transisi menelan dari tahap sadar (otot lurik di faring) ke tahap otomatis (otot polos).Mencegah Refluks: Melindungi kerongkongan dari kerusakan akibat asam lambung melalui sfingter esofagus bawah.

Tips Menjaga Kerongkongan Tetap SehatMengingat peran vitalnya, menjaga kesehatan kerongkongan adalah bagian penting dari pencegahan penyakit pencernaan. Kerusakan pada kerongkongan, yang umumnya diindikasikan oleh munculnya GERD atau refluks asam, dapat dicegah dengan modifikasi gaya hidup.
Berdasarkan rekomendasi dari Cleveland Clinic, beberapa cara efektif untuk menjaga kerongkongan tetap sehat meliputi:Hindari Makan Larut Malam: Beri jeda minimal tiga jam antara waktu makan terakhir dan waktu berbaring atau tidur untuk memberi waktu lambung mencerna makanan.Modifikasi Diet: Kurangi konsumsi makanan dan minuman pemicu refluks, seperti makanan pedas, makanan berlemak tinggi, produk berbasis tomat, buah sitrus (asam), serta minuman berkafein dan bersoda.Kebiasaan Makan: Konsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi lebih sering dalam sehari, mengunyah makanan secara perlahan, dan pastikan untuk menghentikan asupan makanan beberapa jam sebelum tidur.Batasi Zat Iritan: Kurangi konsumsi alkohol dan sepenuhnya berhenti merokok atau menggunakan produk tembakau, karena zat-zat ini dapat melemahkan sfingter esofagus bawah.
Posisi Tidur: Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi, baik dengan menggunakan bantal tambahan atau meninggikan bagian kepala tempat tidur, untuk memanfaatkan gravitasi agar asam lambung tetap di bawah.Gaya Hidup Sehat: Jaga berat badan yang sehat dan tetap aktif secara fisik, karena kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada perut yang memicu refluks.