Nasional
Elektrifikasi Agrikultur, Upaya PLN Untuk Mendorong Penanganan Perubahan Iklim

Pati – Sebagai wujud nyata komitmen dalam mendukung penanganan perubahan iklim dan mendukung agenda transisi energi bersih nasional, PT PLN (Persero) terus menggencarkan berbagai program strategis pengurangan emisi karbon. Salah satu langkah konkret terbaru adalah program elektrifikasi sektor perikanan tambak di Desa Dolorejo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, yang telah direalisasikan pada Maret 2025.
Program ini merupakan kelanjutan dari upaya PLN UP3 Kudus yang sebelumnya, pada awal tahun 2025, juga berhasil menyambungkan listrik ke 21 titik sumur pertanian di Kabupaten Pati dan Jepara. Melalui langkah ini, PLN secara aktif mendorong pemanfaatan energi bersih tidak hanya di sektor industri dan rumah tangga, tetapi juga menjangkau sektor agrikultur, seperti pertanian dan perikanan rakyat.
Langkah elektrifikasi ini memberikan dampak ganda. Dari sisi lingkungan, konversi penggunaan mesin berbahan bakar diesel ke sumber energi listrik secara signifikan menurunkan emisi karbon dan polusi udara. Sementara dari sisi ekonomi, petani dan nelayan kini dapat menikmati biaya operasional yang lebih efisien, stabil, dan ramah lingkungan. Efisiensi ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing produk lokal, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.
Manager PLN UP3 Kudus, Firman Sadikin, menjelaskan bahwa program elektrifikasi agrikultur menjadi salah satu program prioritas PLN di wilayah Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Pati yang dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional.
“Elektrifikasi agrikultur merupakan salah satu program unggulan kami. Dengan menyediakan akses listrik yang andal dan efisien, kami berharap dapat mendukung para petani dan nelayan untuk berproduksi lebih baik dengan biaya yang lebih hemat, sekaligus turut menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Dampak positif dari program ini langsung dirasakan oleh masyarakat. Siswanto, Ketua Kelompok Petani Tambak Desa Dolorejo, menyampaikan apresiasi atas penyambungan listrik yang telah lama dinantikan.
“Alhamdulillah, penyambungan listrik akhirnya terealisasi. Kami sangat bersyukur karena kehadiran listrik di area tambak kami diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi ikan dan menekan biaya operasional. Ini membawa harapan baru bagi para petani tambak di desa kami,” ungkapnya.
Melalui kolaborasi antara PLN dan masyarakat, langkah elektrifikasi sektor agrikultur ini menunjukkan bahwa transisi energi bersih bukan hanya mimpi, tetapi dapat diwujudkan secara nyata hingga ke lapisan masyarakat terbawah. Inisiatif ini juga menjadi bagian dari kontribusi nyata PLN dalam mendukung target net zero emission Indonesia pada tahun 2060.