Connect with us

International

Dua Jet Tempur Rafale Prancis Tabrakan di Udara, Dua Pilot Tewas

Published

on

Dua Jet Tempur Rafale Prancis Tabrakan di Udara, Dua Pilot Tewas

(usmnews) Paris – Dalam sebuah insiden tragis, dua jet tempur Rafale Prancis bertabrakan di udara pada hari Rabu, menyebabkan dua pilot dari salah satu pesawat tersebut tewas. Kecelakaan langka ini terjadi di wilayah timur laut Prancis, tepatnya di atas Colombey-les-Belles.

Menurut laporan dari Angkatan Udara Prancis, satu pilot dari jet pertama berhasil selamat setelah terlontar dari pesawat. Namun, dua pilot di jet kedua, yang terdiri dari seorang instruktur dan seorang siswa, dinyatakan tewas setelah sebelumnya dilaporkan hilang. Kedua jet supersonik tersebut berasal dari Pangkalan Udara Saint-Dizier.

Menteri Pertahanan Prancis, Sebastien Lecornu, mengonfirmasi kabar ini melalui akun media sosialnya pada hari Kamis (15/8/2024). Ia juga mengucapkan terima kasih kepada angkatan bersenjata dan polisi yang terlibat dalam operasi pencarian.

Penyebab kecelakaan ini masih dalam penyelidikan. Otoritas militer setempat akan merilis laporan resmi mengenai insiden tersebut setelah investigasi selesai.

Jet tempur Rafale adalah salah satu pesawat militer canggih yang menjadi andalan Prancis dalam berbagai operasi udara. Selain itu, jet ini juga merupakan produk terlaris dalam industri pertahanan Prancis, yang telah diekspor ke berbagai negara seperti Mesir, India, Yunani, Indonesia, dan lainnya. Kecelakaan yang melibatkan jet ini sangat jarang terjadi.

Wakil Wali Kota Colombey-les-Belles, Patrice Bonneaux, menyatakan bahwa warga setempat mendengar suara keras yang tidak biasa sekitar pukul 12.30 siang, yang kemudian diketahui sebagai akibat dari tabrakan tersebut. Beberapa jalan di sekitar lokasi kejadian telah ditutup sebagai langkah pencegahan.

Insiden ini mengingatkan pada kecelakaan serupa yang pernah terjadi di masa lalu. Pada tahun 2009, dua jet Rafale juga jatuh saat melakukan uji terbang di lepas pantai Perpignan, yang mengakibatkan tewasnya seorang pilot.

Prancis sendiri terus memperkuat armada udaranya dengan memesan 42 jet Rafale baru, yang dijadwalkan akan mulai dikirim pada tahun 2027. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, telah mendorong industri pertahanan untuk meningkatkan produksi dan inovasi guna memperkuat kemampuan militer Eropa, terutama dalam mendukung Ukraina dalam konflik yang sedang berlangsung melawan Rusia.

Kecelakaan ini menjadi pengingat akan risiko besar yang dihadapi oleh para pilot dan personel militer dalam menjalankan tugasnya, serta pentingnya penyelidikan mendalam untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *