Tech
Disadap Tanpa Klik, WhatsApp Jadi Target Peretasan

Jakarta (usmnews) – Disadap spyware buatan Israel, hampir 100 jurnalis dan masyarakat sipil yang menggunakan WhatsApp. Aplikasi berbagi pesan ini melaporkan bahwa perusahaan Paragon Solutions meretas 90 penggunanya. Namun, WhatsApp belum mengetahui siapa pelaku serangan tersebut dan dari mana asal para korban.
Menurut laporan, WhatsApp telah mengambil langkah untuk menghentikan kampanye peretasan ini. Juru bicara WhatsApp menjelaskan bahwa pihaknya telah menghubungi para korban dan meminta Paragon untuk menghentikan aktivitas mereka. Selain itu, WhatsApp juga tengah menjajaki opsi hukum terhadap perusahaan tersebut
Pakar keamanan siber menjelaskan bahwa serangan ini menggunakan metode “tanpa klik.” Peretas dapat mengakses perangkat korban tanpa perlu mengandalkan tautan berbahaya. Teknik ini memudahkan penyusup untuk menghindari deteksi dan meningkatkan bahaya bagi pengguna yang tidak menyadari penyadapan yang sedang terjadi.
Paragon Solutions berbasis di Chantilly, Virginia, Amerika Serikat, dan memiliki sekitar 35 pelanggan dari kalangan pemerintah. Perusahaan ini mengklaim tidak bekerja sama dengan negara demokratis atau pihak yang menyalahgunakan perangkat mata-mata. Salah satu kliennya adalah pemerintah Amerika Serikat, yang menandatangani kontrak senilai 2 juta dolar dengan divisi investigasi keamanan dalam negeri Imigrasi dan Bea Cukai AS.
Bea Cukai mengambil langkah tegas dengan menghentikan proyek ini demi mematuhi perintah eksekutif yang Joe Biden tetapkan saat menjabat sebagai presiden. Pemerintahan Donald Trump tetap mempertahankan kebijakan tersebut tanpa melakukan perubahan atau pencabutan. Para pelaku penyadapan semakin membuat korban khawatir dengan dampak serangan ini terhadap data pribadi mereka. Kasus ini menunjukkan betapa rentannya keamanan digital terhadap ancaman spyware yang terus berkembang. Selain itu, jurnalis dan masyarakat sipil sering kali menjadi sasaran yang paling berisiko saat pihak lain menyadap data mereka tanpa sepengetahuan. Oleh karena itu, perlindungan data pribadi harus menjadi prioritas utama. Di samping itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran tentang ancaman ini, karena tanpa langkah pencegahan yang tepat, data pribadi mereka bisa saja terekspos. Jangan panik apabila perangkat anda disadap.