Business
Bank Mandiri Terbitkan Obligasi Keberlanjutan, Bidik Dana Rp5 Triliun
Jakarta, (USMNEWS),- Dikutip dari CNN Indonesia,Bank Mandiri Terbitkan Obligasi Keberlanjutan I Tahap I Tahun 2025Bank Mandiri secara resmi membuka penawaran awal (bookbuilding) untuk Obligasi Keberlanjutan Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025 dengan target penghimpunan dana sebesar Rp5 triliun. Proses penawaran awal ini berlangsung dari 28 November hingga 4 Desember 2025.Setelah penawaran awal, masa penawaran umum dijadwalkan pada 15-16 Desember 2025.
Penjatahan akan dilakukan pada 17 Desember, dan obligasi tersebut ditargetkan untuk dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 Desember 2025.Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri, Ari Rizaldi, menyatakan bahwa penerbitan obligasi ini merupakan wujud komitmen perusahaan untuk memperkuat praktik pembiayaan yang mendukung agenda transisi dan keberlanjutan nasional. Instrumen ini telah memperoleh peringkat idAAA dari Pefindo, menunjukkan kualitasnya sebagai pembiayaan yang relevan dengan transformasi ekonomi.
💰 Tujuan dan Manfaat ObligasiAri menegaskan bahwa aksi korporasi ini adalah langkah strategis untuk:Memperkuat struktur pendanaan perusahaan.Meningkatkan fleksibilitas likuiditas.Memperbesar kapasitas intermediasi dalam pembiayaan strategis yang berwawasan lingkungan dan sosial.Dana yang diperoleh dari penawaran umum akan digunakan untuk membiayai atau membiayai kembali proyek-proyek yang selaras dengan Kerangka Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan dan Sosial (ESG).Menurut Ari, kebutuhan pendanaan berkelanjutan terus meningkat seiring pergeseran standar bisnis menuju ESG yang lebih ketat.
Obligasi yang diterbitkan dalam tiga seri dengan tenor 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun ini, diharapkan dapat memperluas kapasitas pembiayaan hijau dan sosial, serta mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kerakyatan secara lebih inklusif dan adaptif.Bank Mandiri optimistis terhadap minat investor terhadap instrumen berkelanjutan. Melalui penerbitan ini, perusahaan ingin menegaskan posisinya sebagai motor intermediasi yang mendukung pembiayaan produktif dan berkelanjutan, dengan harapan alokasi dana terserap optimal dalam satu tahun sesuai ketentuan POJK 18 Tahun 2023, sehingga memberikan dampak ekonomi yang lebih luas dan menguatkan sektor keuangan nasional.