Business
Anthony Tan: Pendiri Grab yang Mengubah Transportasi
Latar Belakang dan Pendidikan Anthony Tan
JAKARTA (usmnews) – Anthony Tan, pengusaha sukses asal Malaysia kelahiran 1982, adalah pendiri utama sekaligus CEO Grab. Awalnya, ia menempuh pendidikan Sarjana Ekonomi dan Kebijakan Publik di University of Chicago. Kemudian, ia melanjutkan studinya dan meraih gelar MBA dari Harvard Business School.
Keluarga Anthony Tan dan Kaitan dengan Industri Otomotif
Latar belakang keluarganya sangat erat dengan industri otomotif. Secara khusus, ayahnya, Tan Heng Chew, merupakan presiden Tan Chong Motor, perusahaan perakit dan distributor kendaraan Nissan di Asia Tenggara. Lebih jauh lagi, kakek buyutnya pernah bekerja sebagai sopir taksi dan berperan dalam pengembangan industri otomotif Jepang di Malaysia.
Awal Karier dan Inspirasi Anthony Tan Mendirikan Grab
Setelah lulus, Anthony bekerja di Tan Chong Group sebagai Kepala Bagian Pemasaran dan Rantai Pasokan. Namun, ide bisnisnya muncul setelah seorang teman dari Harvard mengeluhkan sistem taksi yang tidak aman di Malaysia. Melihat peluang ini, ia bersama rekan sekelasnya, Tan Hooi Ling, mulai mengembangkan aplikasi pemesanan taksi online.
Sebagai langkah awal, mereka menulis rencana bisnis yang berhasil memenangkan hadiah US$25.000 dalam kompetisi HBS New Venture pada tahun 2011.
Perjalanan Grab dari MyTeksi hingga Super App
Dengan modal tersebut, mereka meluncurkan MyTeksi di Kuala Lumpur pada 2012. Pada awalnya, aplikasi ini bertujuan meningkatkan keamanan dan kenyamanan layanan taksi. Seiring berjalannya waktu, MyTeksi berevolusi menjadi Grab pada 2016 dan memindahkan kantor pusatnya ke Singapura.
Tak hanya itu, layanan Grab semakin luas, mencakup transportasi, pengiriman makanan, serta layanan keuangan. Hal ini menjadikannya sebagai super app terkemuka di Asia Tenggara.
Kekayaan Anthony Tan dan Pengakuan Forbes
Pada 2021, Forbes mencatat bahwa kekayaan Anthony Tan mencapai US$790 juta. Prestasi ini membuatnya masuk dalam daftar orang terkaya di Singapura.
Rencana Akuisisi GoTo oleh Grab
Baru-baru ini, Grab dikabarkan mempertimbangkan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan valuasi lebih dari US$7 miliar atau sekitar Rp115,8 triliun. Salah satu skenario yang dibahas, yaitu pembelian seluruh saham GOTO seharga Rp100 per saham, menawarkan premium sekitar 13,6% dari harga saham saat ini.
Secara strategis, langkah ini bertujuan mengurangi biaya dan persaingan di Asia Tenggara, yang memiliki lebih dari 650 juta konsumen.
Tanggapan GOTO dan Klarifikasi Merger
Meskipun demikian, GOTO telah mengklarifikasi bahwa tidak ada kesepakatan merger dengan Grab. Menurut pihak GOTO, berita tersebut hanya spekulasi dan tidak berdampak pada operasional maupun keberlangsungan perusahaan.
Kesimpulan
Kisah Anthony Tan menunjukkan bagaimana visi dan inovasi dapat mengubah tantangan menjadi peluang. Keberhasilannya menciptakan dampak besar dalam industri teknologi dan transportasi di Asia Tenggara.