Ikan Beku: Hindari Risiko Botulisme dengan Mencairkan yang Tepat

Jakarta (usmnews) – Ikan beku yang dikemas dalam kemasan vakum harus dicairkan dengan benar agar tidak menimbulkan risiko kontaminasi racun botulisme. Pakar keamanan pangan menegaskan bahwa mencairkan ikan di dalam kemasan tertutup tidak aman. Alyssa Pilot, spesialis keamanan pangan di Departemen Kesehatan Negara Bagian Washington, menjelaskan bahwa lingkungan rendah oksigen dalam kemasan vakum memicu pertumbuhan spora Clostridium botulinum. Bakteri ini menghasilkan racun yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan botulisme, penyakit langka namun berbahaya.

Pilot menekankan bahwa bakteri menghasilkan racun dalam jumlah kecil, namun racun itu dapat menyebabkan kematian jika tenaga medis tidak segera memberikan pengobatan. Ia juga mengingatkan konsumen untuk tidak mengandalkan indera dalam mendeteksi botulisme saat mencairkan ikan beku. Michael Ciaramella menambahkan bahwa ikan beku sangat rentan terhadap kontaminasi botulisme tipe E yang tumbuh pada suhu rendah hingga 38°F (sekitar 3,3°C).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) mendorong konsumen untuk menjaga suhu lemari es pada 40 derajat Fahrenheit (4,4 derajat Celcius) atau lebih rendah agar produk makanan tetap aman. Pilot dan Ciaramella merekomendasikan agar konsumen membuka kemasan ikan beku sebelum mencairkannya. Dengan membiarkan ikan bersentuhan langsung dengan udara, Anda mengurangi risiko pertumbuhan bakteri dan pembentukan racun berbahaya. Para ahli percaya bahwa langkah sederhana ini sangat efektif dalam melindungi kesehatan konsumen.

Pihak berwenang mendorong masyarakat untuk selalu memeriksa petunjuk penyimpanan dan cara mencairkan produk beku. Mereka juga meminta produsen untuk memberikan informasi yang jelas sehingga konsumen dapat mengikuti prosedur yang aman. Dengan menerapkan cara mencairkan yang tepat, kita dapat mencegah insiden botulisme dan memastikan bahwa ikan beku tetap aman untuk dikonsumsi. Langkah aktif ini melindungi kesehatan dan memberikan ketenangan pikiran bagi setiap konsumen.