Business
Yulvita Paramita Dewi: Perjalanan Inspiratif Pendiri Janitra Boutique
Baca juga berita yang lain : Business
(usmnews) – Yulvita Paramita Dewi, pendiri Janitra Boutique, telah melewati berbagai tantangan dalam mempertahankan eksistensi usahanya. Sejak mendirikan butik tersebut pada tahun 2009, Yulvita menyadari bahwa menjaga keberlangsungan usaha jauh lebih sulit daripada memulainya.
“Saya sempat vakum dari 2012 hingga 2018,” ujarnya saat ditemui di sela-sela aktivitasnya mengelola usaha di Kayen, Condongcatur, Sleman. (Dikutip dari suara.com)
Keputusan untuk vakum diambilnya akibat ketatnya persaingan dan kesibukannya sebagai ibu rumah tangga. Di awal perjalanan, Yulvita aktif mengikuti berbagai pameran dan fashion show untuk memperkenalkan Janitra Boutique. Tahun 2010 menjadi titik balik ketika butik Janitra berhasil berpartisipasi dalam Jogja Fashion Week. Namun, seiring berjalannya waktu dan meningkatnya tanggung jawab sebagai ibu, Yulvita memilih untuk rehat sejenak dari bisnis.
Setelah enam tahun, Yulvita kembali berkomitmen mengembangkan usahanya. Namun, tak lama kemudian, pandemi COVID-19 yang melanda pada Maret 2020 menghadirkan tantangan baru bagi Janitra Boutique. “Ada kekhawatiran saat itu, tetapi Alhamdulillah jualan online tetap berjalan lancar,” kenangnya (Dikutip dari suara.com)
Meskipun harus menutup butik, Yulvita menghadapi tantangan ketika beberapa pekerjanya terinfeksi virus, menghambat proses produksi. Dengan semangat untuk bertahan, ia memutuskan untuk memperluas bisnis secara daring. Langkah ini tidak hanya membantu Janitra bertahan, tetapi juga memperluas jangkauan pasar.
“Pandemi mendorong saya untuk berpikir lebih kreatif dalam mengembangkan usaha secara online,” ungkapnya. Setelah masa vakum, Yulvita memperkenalkan konsep eco-print sebagai langkah baru bagi Janitra, serta mulai menyasar dunia pendidikan untuk mengenalkan teknik ramah lingkungan ini kepada pelajar.
Yulvita menyadari pentingnya membangun jaringan yang kuat. Dari bisnis desain pakaian dengan sistem pre-order, Janitra berkembang pesat setelah memproduksi eco-print. Modal awal sebesar Rp4 juta kini mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp10 juta per bulan dari produksi 60 hingga 120 potong pakaian. Keberhasilan ini tidak terlepas dari jaringan yang dibangunnya dengan berbagai pihak, termasuk praktisi kesehatan yang menjadi reseller produk.
Di balik kesuksesan tersebut, Yulvita menekankan pentingnya etika bisnis. “Persaingan usaha sebaiknya tidak hanya fokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga menghargai nilai karya masing-masing,” pesannya.
Untuk terus berkembang, Yulvita mengikuti berbagai pelatihan bisnis, termasuk program BRIncubator yang diselenggarakan oleh BRI. Program ini memberinya wawasan baru tentang pengelolaan keuangan dan strategi pemasaran digital.
Dukungan BRI terhadap Janitra Boutique menunjukkan komitmen untuk mendukung UMKM. Hingga akhir Triwulan II 2024, BRI menjadi penyalur kredit tertinggi kepada segmen UMKM di Indonesia. Direktur Utama BRI, Sunarso, mengungkapkan bahwa hingga akhir Juni 2024, BRI telah menyalurkan kredit senilai Rp1.095,64 triliun kepada UMKM.
Janitra Boutique adalah contoh nyata dukungan BRI untuk UMKM. Dengan semangat pantang menyerah, Yulvita tidak hanya membangun kembali Janitra, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi muda melalui inovasi eco-print yang berkelanjutan.
Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Yulvita Paramita Dewi: Perjalanan Inspiratif Pendiri Janitra Boutique dapat Anda temukan pada Business dan di tulis oleh aulia