Nasional
Warga Terdampak Relokasi TPU Menteng Pulo Khawatir Tak Mampu Bayar Sewa Rusun
Jakarta (usmnews) – Sejumlah warga yang selama ini bermukim di kawasan TPU Menteng Pulo 2, Tebet, Jakarta Selatan, menyampaikan harapan mereka kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait relokasi ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Mereka meminta agar pemerintah menetapkan tarif sewa yang benar-benar terjangkau, idealnya tidak melebihi Rp300 ribu per bulan, mengingat sebagian besar warga memiliki penghasilan yang terbatas.
Salah seorang warga bernama Onah mengungkapkan bahwa nominal sekitar Rp300 ribu masih mungkin mereka bayar setiap bulan. Namun, jika tarifnya lebih tinggi dari itu, ia ragu warga dapat memenuhi kewajiban tersebut. Onah menjelaskan bahwa ia dan keluarganya, bersama dengan puluhan keluarga lainnya, sudah puluhan tahun tinggal di area makam dan kini siap dipindahkan ke Rusunawa Jagakarsa sesuai kebijakan pemerintah.
Meski menyambut relokasi ini, Onah mengaku merasa cemas, terutama soal kemampuan finansial. Selama ini ia bekerja sebagai penyapu makam di TPU Menteng Pulo 2. Ketika pindah, pekerjaannya ikut hilang dan ia belum mengetahui pekerjaan apa yang bisa ia lakukan di tempat baru. Kekhawatiran terbesar bagi dirinya adalah ketidakpastian penghasilan setelah relokasi.
Onah menyampaikan bahwa Pemprov DKI telah menjanjikan masa hunian gratis selama tiga bulan di rusun. Dalam tiga bulan itu, warga hanya diwajibkan membayar penggunaan listrik dan air. Namun, warga belum menerima kejelasan berapa biaya sewa yang akan diberlakukan setelah masa gratis tersebut berakhir. Ia berharap pemerintah tidak hanya memindahkan warga ke hunian baru, tetapi juga memastikan mereka dapat memperoleh akses pekerjaan atau sumber pendapatan yang memadai agar kehidupan mereka lebih stabil.
Harapan serupa disampaikan oleh warga lain bernama Ronal. Ia menilai bahwa besaran sewa sekitar Rp300 ribu per bulan adalah angka yang masih sanggup mereka bayar. Ronal mengatakan bahwa permintaan tersebut akan disampaikan langsung apabila warga mendapat kesempatan berdialog dengan Wali Kota Jakarta Selatan maupun Gubernur DKI Jakarta.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan mencatat bahwa 105 kepala keluarga (KK) di kawasan TPU Menteng Pulo 2 telah menyatakan kesediaannya untuk direlokasi ke Rusun Jagakarsa. Pemerintah juga telah memastikan bahwa seluruh warga yang ikut relokasi akan dibebaskan dari biaya sewa selama tiga bulan pertama.
Relokasi ini dilakukan karena Pemprov DKI, melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, berencana menambah 1.300 petak makam setelah area tempat tinggal warga dikosongkan. Kebijakan pemindahan warga tersebut merupakan bagian dari program Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, yang ingin memastikan bahwa masyarakat memperoleh lingkungan tempat tinggal yang lebih layak, lebih sehat, dan lebih sesuai dengan standar hunian perkotaan.