Blog
Warga Israel Demo di Kedutaan AS, Desak Trump Penuhi Kesepakatan Gaza

Demonstran Israel Desak Donald Trump Paksakan Kesepakatan Gencatan Senjata di GazaPada Senin (29/9), gelombang protes terjadi di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tel Aviv, di mana warga Israel berkumpul untuk menekan Presiden AS Donald Trump. Tuntutan utama mereka adalah agar Trump menggunakan pengaruhnya untuk mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui rencana yang diajukan untuk mengakhiri perang di Gaza dan membebaskan sandera.
Para demonstran menyuarakan frustrasi mereka saat Trump dan Netanyahu bertemu di Gedung Putih. Teriakan “Sekarang, sekarang!” menggema, seperti dilaporkan koresponden AFP. Mereka membawa spanduk yang ditujukan langsung kepada pemimpin AS, bertuliskan, “Presiden Trump, ciptakan sejarah. Bawa mereka pulang sekarang.
” Ketegangan ini mencerminkan rasa urgensi yang dirasakan oleh publik Israel yang ingin melihat kerabat mereka yang disandera segera kembali.Keluarga Sandera Khawatir Upaya Damai DisabotaseSeruan publik ini didukung oleh Forum Sandera dan Keluarga Hilang, organisasi utama yang mewakili keluarga sandera yang ditawan di Gaza.
Dalam surat terbuka yang dikirimkan kepada Trump pada Minggu (28/9), forum tersebut mendesak Trump untuk mewujudkan kesepakatan yang telah diusulkan. Mereka menyatakan, “Taruhannya terlalu tinggi dan keluarga kami telah menunggu terlalu lama untuk adanya campur tangan yang dapat menggagalkan kemajuan ini.

“Pernyataan ini menggarisbawahi kekhawatiran yang sudah lama berkembang, di mana Forum tersebut menuduh Netanyahu “menyabotase” berbagai proposal gencatan senjata sepanjang konflik yang telah berlangsung selama dua tahun. Tuduhan ini semakin menguat setelah serangan Israel yang menargetkan para pemimpin Hamas di Qatar bulan ini, di mana Forum tersebut menyatakan bahwa “setiap kali kesepakatan mendekat, Netanyahu menyabotasinya.
“Optimisme Trump Berbanding Terbalik dengan Sikap NetanyahuHarapan akan terobosan baru muncul setelah Presiden Trump mengklaim bahwa negosiasi gencatan senjata sudah mendekati kesepakatan. Klaim ini merujuk pada rencana perdamaian 21 poin yang ia presentasikan kepada para pemimpin Arab dan Muslim di sela-sela Sidang Umum PBB pekan lalu.Saat menjamu Netanyahu, Trump menyatakan keyakinan kuat terhadap prospek perdamaian di Gaza.
Media melaporkan bahwa rencana perdamaian yang didorong AS mencakup detail pembebasan 47 sandera dalam dua hari pertama gencatan senjata. Keluarga sandera pun menyampaikan terima kasih kepada Trump, mengakui bahwa “Anda dan hanya Anda yang memiliki kekuatan untuk mendorong kesepakatan ini hingga tuntas.”Namun, sikap Perdana Menteri Netanyahu justru menunjukkan kurangnya optimisme.
Dalam pidatonya di PBB pekan lalu, Netanyahu bersikeras untuk “menyelesaikan tugas” melawan Hamas. Bahkan, ia berjanji akan memblokir upaya pengakuan negara Palestina yang baru-baru ini didukung oleh beberapa negara Barat. Kontrasnya, Netanyahu justru melancarkan serangan militer baru di Kota Gaza, memaksa ratusan ribu orang mengungsi dan memperparah krisis kemanusiaan.
Perang ini telah menelan korban yang sangat besar. Dari 251 warga Israel yang disandera sejak 7 Oktober 2023, 47 orang masih ditahan di Gaza. Sementara itu, serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 66.055 warga Palestina, sebagian besar adalah warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan yang datanya dianggap kredibel oleh PBB. Situasi ini menunjukkan konflik yang semakin mendalam, di mana harapan perdamaian terbentur oleh perbedaan pandangan antara sekutu dan kepemimpinan Israel sendiri.