Connect with us

Business

Transaksi Digital di Indonesia Diprediksi Melonjak 1.470% pada 2030

Published

on

Baca juga berita yang lain : Business

Jakarta, (usmnews) – Bank Indonesia saat ini tengah memperkuat infrastruktur untuk mendukung peningkatan transaksi digital yang diprediksi akan melonjak drastis di Indonesia. Pada tahun 2030, jumlah transaksi digital di Indonesia diproyeksikan akan mencapai 10,05 miliar, meningkat sekitar 1.470% dari 647 juta transaksi pada tahun 2022.

Ryan Rizaldy, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, mengungkapkan bahwa lonjakan signifikan dalam transaksi digital ini harus diantisipasi oleh seluruh lembaga jasa keuangan. Peningkatan ini terutama didorong oleh semakin dominannya peran Gen Y dan Gen Z dalam perekonomian Indonesia, yang masing-masing mencakup 25,87% dan 27,94% dari populasi ekonomi aktif. “Kedua generasi ini akan semakin mendominasi ekonomi hingga tahun 2030, ditambah dengan generasi alpha yang akan menentukan preferensi pembayaran,” ujar Ryan dalam sebuah diskusi di Nusa Dua, Bali, pada Senin (26/8/2024).

Ryan menambahkan bahwa pertumbuhan transaksi digital yang pesat tidak akan bisa diakomodir oleh infrastruktur yang ada saat ini, seperti layanan BI-Fast dan QRIS. Oleh karena itu, Bank Indonesia memandang perlunya keterlibatan sektor swasta dalam pengembangan infrastruktur transaksi digital yang lebih fleksibel dan dapat dengan mudah diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Sinergi antara Bank Indonesia dan industri keuangan sangat penting dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Inilah motivasi kami untuk memperkuat infrastruktur guna mengantisipasi kenaikan transaksi yang diprediksi meningkat 14 kali lipat,” jelas Ryan. Dikutip dari CNBC Indonesia.

Sebagai langkah antisipatif, Bank Indonesia sedang mengembangkan model infrastruktur digital yang dinamis dan modular melalui Blue Print Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030. BSPI 2030 ini merupakan kelanjutan dari BSPI 2025 dan berfokus pada lima inisiatif utama, yaitu infrastruktur, industri, inovasi, internasionalisasi, dan pengembangan rupiah digital.

Ryan juga mengingatkan bahwa meski potensi transaksi digital Indonesia pada 2030 diperkirakan meningkat, jumlah ini masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain dengan ekonomi sebanding, seperti Brazil yang saat ini telah mencapai 6 triliun transaksi digital. Hal ini bisa menjadi acuan bagi sektor swasta dan Bank Indonesia untuk mengembangkan infrastruktur transaksi digital yang lebih stabil, memiliki manajemen risiko yang kuat, dan mampu mengakomodasi pemanfaatan data granular.

“Inovasi yang cepat harus direspons dengan tepat agar peredaran dan aliran uang dapat dikelola dengan baik, dan risiko-risiko yang muncul bisa dimitigasi secara efektif,” pungkasnya.

Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Transaksi Digital di Indonesia Diprediksi Melonjak 1.470% pada 2030 dapat Anda temukan pada Business dan di tulis oleh Fiona