Education
Stunting di Indonesia: Mengutamakan Generasi Sehat dari Dini
usmtv.id (usmnews) – Stunting atau keterlambatan pertumbuhan pada anak-anak telah menjadi masalah gizi kronis yang melanda banyak negara, termasuk Indonesia, dengan dampak yang serius terutama pada perkembangan fisik dan kognitif anak. Dalam upaya untuk mengatasi dan melindungi generasi penerus bangsa, berbagai langkah dan program telah diperkenalkan, termasuk Gerakan Cegah Stunting yang dilaksanakan di beberapa daerah, termasuk Riau.
Menurut H. Zainal Arifin, SKM, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga dapat mempengaruhi perkembangan kognitif dan kemampuan belajar mereka. Oleh karena itu, pencegahan menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan secara bersama-sama.
Berbagai tips dan langkah telah diperkenalkan untuk membantu mencegah stunting pada anak-anak, yang dapat diingat dengan mudah melalui akronim ABCDE:
- Aktif minum Tablet Tambah Darah (TTD): Konsumsi TTD secara teratur, terutama bagi remaja putri dan ibu hamil, merupakan langkah penting untuk menghindari anemia dan meningkatkan kesehatan gizi.
- Bumil teratur periksa kehamilan: Pemeriksaan kehamilan yang teratur minimal 6 kali, termasuk dengan dokter menggunakan USG, membantu memastikan kesehatan ibu hamil dan janin serta mendeteksi dini potensi masalah kesehatan.
- Cukupi konsumsi protein hewani: Protein hewani sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, oleh karena itu pastikan konsumsi protein hewani mencukupi setiap hari.
- Datang ke Posyandu setiap bulan: Kunjungan rutin ke Posyandu untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak serta menerima imunisasi yang tepat sangat penting untuk deteksi dini masalah kesehatan dan pencegahan.
- Eksklusif ASI 6 bulan: Pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun memberikan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah melalui Gerakan Cegah Stunting dengan berbagai kegiatan seperti:
- Gerakan #AksiBergizi: Mendorong kebiasaan hidup sehat, termasuk olahraga, sarapan, dan konsumsi tablet tambah darah untuk menangani anemia pada remaja di lingkungan sekolah.
- Gerakan #BumilSehat: Meningkatkan kesadaran dan perawatan kesehatan ibu hamil untuk memastikan kehamilan yang sehat dan menghindari komplikasi yang dapat menyebabkan stunting pada anak.
- Gerakan #PosyanduAktif: Meningkatkan cakupan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak di Posyandu untuk mendeteksi dini masalah gizi kurang dan stunting.
- Gerakan #JamboreKader: Meningkatkan kapasitas para kader kesehatan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat, terutama terkait dengan pemantauan gizi anak.
- Gerakan #CegahStuntingituPenting: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting dan memberikan informasi melalui pesan ABCDE yang mudah diingat.
Meskipun Indonesia telah berhasil menurunkan angka prevalensi stunting, upaya pencegahan harus tetap dilakukan agar angka stunting terus menurun. Penting bagi masyarakat untuk tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat serta aktif dalam melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memastikan kesehatan ibu dan anak. Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan generasi penerus yang sehat dan berkembang optimal, bebas dari stunting.