Business

Saham Unilever Anjlok Usai Dikeluarkan dari Indeks MSCI

Published

on

JAKARTA (usmnews) – Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) anjlok setelah terdepak dari indeks MSCI Global Standard. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru menguat pada Rabu (12/2/2025).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik 1,74% ke level 6.645,78 dengan 382 saham menguat, 227 saham melemah, dan 346 saham stagnan. Namun, saham UNVR justru turun 3,51% ke level Rp1.375 per saham. Secara year-to-date (YtD), harga saham Unilever sudah anjlok 27,06%.

Penurunan ini terjadi setelah MSCI mengumumkan rebalancing indeksnya untuk periode Februari 2025. Selain UNVR, dua saham lain yang keluar dari indeks MSCI Global Standard adalah PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA). Namun, berbeda dengan UNVR, kedua saham ini masih masuk dalam MSCI Global Small Cap Index bersama PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO).

Kinerja Keuangan Unilever Memburuk

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Reyhan Pratama, menyebut anjloknya saham tidak hanya dipicu oleh boikot, tetapi juga karena kinerja keuangan yang melemah. Ia menilai tren saham UNVR masih bearish dan belum menunjukkan tanda pembalikan arah.

“Secara teknikal, tren UNVR masih turun. Belum ada sinyal pembalikan arah, sehingga rekomendasi saat ini adalah jual,” kata Reyhan, Rabu (12/2/2025).

Ia memproyeksikan harga saham bisa turun lebih lanjut ke Rp1.240 dalam jangka menengah.

Unilever dijadwalkan merilis laporan keuangan tahun buku 2024 pada Kamis (13/2/2025). Sebagai gambaran, hingga kuartal III/2024, pendapatan Unilever turun 10,12% secara tahunan (YoY) menjadi Rp27,41 triliun. Laba bersih perusahaan juga merosot 28,15% YoY menjadi Rp3 triliun dari sebelumnya Rp4,18 triliun.

Strategi untuk Bangkit

Direktur Utama Unilever Indonesia, Benjie Yap, menyatakan bahwa perusahaan sedang melakukan penyesuaian agar lebih kompetitif. Ada empat fokus utama yang akan diperbaiki, yaitu kategori produk, saluran distribusi, efisiensi biaya, dan restrukturisasi organisasi.

Unilever berencana memperkuat merek dan portofolio produk dengan meluncurkan format baru. Selain itu, perusahaan akan mengoptimalkan distribusi dan manajemen stok. Dari sisi keuangan, perusahaan ini juga akan menyesuaikan biaya operasional dan mengalokasikan sumber daya lebih efektif.

Dalam aspek organisasi, Unilever sedang melakukan transformasi agar lebih efisien dan akuntabel. Perubahan ini termasuk restrukturisasi di tingkat kepemimpinan.

“Kami mendorong perbaikan operasional yang membutuhkan waktu setidaknya hingga paruh pertama tahun depan. Kami yakin ini adalah langkah yang tepat,” ujar Benjie.

Dengan berbagai strategi ini, Unilever berharap bisa memperbaiki kinerja keuangannya dan kembali menarik minat investor di pasar saham.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version