Connect with us

Lifestyle

Rahasia Menaklukkan Lidah Terbakar: Mengapa Susu Lebih Unggul daripada Air Putih?

Published

on

Semarang (usmnews) – Dikutip Merdeka.com Bagi para pecinta kuliner pedas, sensasi “terbakar” di lidah adalah tantangan sekaligus kenikmatan. Namun, ketika rasa pedas tersebut mulai melewati batas toleransi dan membuat kucuran keringat tidak berhenti, langkah pertama yang biasanya dilakukan adalah mencari minuman terdekat. Pertanyaannya, manakah yang lebih efektif untuk memadamkan api di mulut: segelas air putih dingin atau segelas susu?

Peran Kapsaisin di Balik Rasa Pedas​. Untuk memahami solusinya, kita perlu mengenal musuhnya terlebih dahulu. Rasa pedas pada cabai disebabkan oleh senyawa kimia bernama kapsaisin. Uniknya, kapsaisin sebenarnya bukanlah rasa, melainkan stimulus nyeri. Senyawa ini mengikat reseptor saraf di lidah yang bertugas mendeteksi panas. Inilah alasan mengapa otak kita mengira mulut sedang terbakar meskipun suhu makanan yang kita makan sebenarnya normal.

Mengapa Air Putih Sering Gagal? ​Banyak orang secara refleks meminum air putih sebanyak-banyaknya saat kepedasan. Secara logika, air dingin diharapkan mampu mendinginkan suhu mulut. Namun, para ahli menjelaskan bahwa kapsaisin memiliki sifat non-polar atau berminyak.

​Sesuai hukum kimia dasar bahwa minyak tidak dapat bercampur dengan air, maka meminum air putih justru hanya akan menyebarkan partikel kapsaisin ke seluruh area rongga mulut. Bukannya mereda, rasa pedas seringkali justru terasa makin meluas setelah kita meminum air.

Susu Sebagai “Pemadam Api” Alami​. Di sinilah susu menunjukkan keunggulannya. Susu mengandung protein yang disebut kasein. Molekul kasein bersifat lipofilik, yang berarti ia sangat suka mengikat lemak atau minyak. Saat Anda meminum susu, kasein akan bekerja seperti deterjen yang menarik dan memecah ikatan kapsaisin dari reseptor saraf di lidah, lalu menghanyutkannya keluar dari mulut.

Selain faktor kasein, kandungan lemak dalam susu juga berperan penting dalam melarutkan kapsaisin. Itulah sebabnya susu full cream jauh lebih efektif meredakan pedas dibandingkan susu rendah lemak atau air putih.

Jika Anda sedang menyantap hidangan pedas yang menyengat, para ahli sangat menyarankan untuk selalu menyediakan produk olahan susu di meja makan. Selain susu cair, produk turunannya seperti yoghurt atau es krim juga memiliki efektivitas yang serupa. Jika Anda seorang vegan atau tidak bisa mengonsumsi produk susu, makanan berkarbohidrat seperti nasi atau roti bisa menjadi alternatif untuk “menyerap” kapsaisin, meskipun tidak secepat kinerja protein kasein pada susu.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *