Lifestyle
Rahasia di Balik Kelembutan Daging Meltique dan Keamanannya bagi Tubuh

Semarang (usmnews) – Dikutip dari cnnindonesia.com Bagi para pencinta kuliner, menyantap steak dengan tekstur lembut yang lumer di mulut adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Biasanya, pengalaman ini identik dengan daging Wagyu,ndaging sapi premium asal Jepang yang terkenal dengan harganya yang selangit. Namun, bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas tetapi ingin merasakan sensasi serupa, kini hadir solusi alternatif yang kian populer di berbagai restoran: Daging Meltique.
Sebelum Anda memutuskan untuk memesan menu ini, sangat penting untuk memahami asal-usul, proses pembuatan, serta fakta kesehatan di balik daging yang sering disebut sebagai “Wagyu versi hemat” ini.
Apa Sebenarnya Daging Meltique?Berdasarkan penjelasan dari LPPOM, daging meltique bukanlah jenis sapi tertentu, melainkan hasil dari inovasi teknologi pangan. Secara sederhana, daging meltique adalah daging sapi biasa yang telah melalui proses rekayasa untuk mendapatkan karakteristik daging premium.

Proses ini dilakukan dengan menyuntikkan lemak (biasanya campuran lemak nabati atau hewani dan air) ke dalam serat otot daging. Tujuannya adalah untuk menciptakan marbling buatan (artificial marbling). Marbling sendiri adalah pola guratan lemak putih halus yang tersebar di sela-sela daging merah.
Perbedaan mendasar antara Meltique dan Wagyu asli terletak pada pembentukan marbling tersebut:
Wagyu Asli: Marbling terbentuk secara alami melalui genetika sapi yang unggul, pola makan yang ketat, dan perawatan ternak yang sangat spesifik.
Meltique: Marbling dibentuk secara mekanis melalui teknologi injeksi untuk meniru tampilan dan tekstur Wagyu.
Sejarah Inovasi: Dari Prancis ke Jepang Teknologi ini tidak muncul begitu saja. Metode ini pertama kali dikembangkan secara komersial di Jepang pada tahun 1981 oleh perusahaan bernama Hokubee Co. Inovasi ini lahir dari keinginan untuk meningkatkan kualitas dan nilai jual daging sapi dari wilayah Hokkaido.
Menariknya, teknik injeksi lemak ini sebenarnya terinspirasi dari metode kuliner klasik Prancis yang dikenal sebagai ‘Pique’, yang sudah ada sejak tahun 1960-an. Filosofi dasarnya sama: memasukkan lemak ke dalam daging yang cenderung keras agar hasil masakannya menjadi jauh lebih empuk, juicy, dan lezat.
Keamanan dan Fakta Kesehatan Mengingat daging ini melalui proses penyuntikan bahan asing, wajar jika timbul pertanyaan: Apakah daging meltique aman dikonsumsi?
Menurut berbagai sumber keamanan pangan, daging meltique dikategorikan aman. Hal ini dikarenakan:
Bahan Baku Terstandar: Lemak yang disuntikkan umumnya berasal dari lemak sapi (tallow) atau minyak nabati (seperti kanola) yang telah memenuhi standar food grade dan regulasi keamanan pangan.
Proses Terawasi: Proses injeksi dilakukan di bawah regulasi kesehatan yang ketat untuk mencegah kontaminasi.

Namun, ada beberapa catatan kesehatan yang perlu diperhatikan:
Peringatan bagi Kelompok Tertentu: Daging meltique memiliki kandungan lemak intramuskular yang jauh lebih tinggi dibandingkan daging sapi biasa tanpa proses. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mengharuskan pembatasan asupan lemak, menghindari minyak nabati tertentu, atau sedang diet ketat kalori, konsumsi daging ini harus sangat dibatasi.
Meskipun lemak intramuskular dalam jumlah sedang dapat membantu penyerapan vitamin dan memberi energi, konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan metabolik dan penyakit kardiovaskular.
Kesimpulannya, Daging meltique hadir sebagai jembatan bagi mereka yang ingin menikmati sensasi makan daging premium tanpa harus membayar harga premium. Ia menawarkan tekstur lembut dan rasa yang kaya berkat teknologi pangan yang canggih.
Selama dikonsumsi dalam porsi yang wajar dan tidak berlebihan, daging meltique adalah alternatif yang aman dan lezat. Kuncinya adalah keseimbangan nikmati kelezatannya, namun tetap perhatikan asupan lemak harian Anda demi kesehatan jangka panjang.







